Kehilangan harta, bahkan nanti nyawa, wajib hukumnya disikapi ikhlas.
Tahun 2022 Abah merasakan duka sangat bersangat. Hanya 21 perusuh yang tahu berapa besarnya kehilangan harta benda.
Kami tertegun. Wahai dikau seorang nan sangat terkenal. Betapa tegar kuatnya dirimu menahan derita.
Seandainya kehilangan seperti itu kami alami (tanpa dibekali makna sejati kehilangan) entah apa yang akan terjadi.
Sarasehan Disway yang tadinya sendu berubah menjadi ceria. Satu per satu perusuh diabsen. Pertanyaan sama ”Anda SMA di mana”.
Qadarullah walaupun diundi, ternyata distribusi perusuh nyaris sempurna. Mewakili seluruh profesi, ras, agama, dan antar golongan.
Berbaur berbagi pengalaman dan jati diri membuat kaum perusuh semakin menyadari keberadaan siapa dirinya. Kita bukan apa apa dibanding perjuangan berdarah darah Abah.
Jadi teringat lagu lawas Farel Prayoga. Ojo dibanding–bandingke, Yo pasti kalah.