***
Pak Mario Setyo perusuh pertama tiba di titik kumpul Swiss-Belhotel, Serpong. Saya orang kedua. Dari Kramatjati Jakarta Timur, datang pukul 10. 45.
Pertanyaan pertama ”nama Anda di kolom komentar Disway siapa?”
Komentator dari Semarang tergagap: ”Saya pakai nama putri, Viona”.
Nah lho. Melihat penampilan Pak Mario dan tutur kata halus khas wong Jawa Tengah saya pikir tak pantas beliau dikategorikan perusuh.
Pasti sanak saudaranya tidak percaya, bahkan warga se RT/RW pun pasti protes. Namun demikianlah nasib para komentator, digelari Abah sang perusuh.
Lambat laun menjelang Salat Jumat, perusuh memenuhi lobi hotel. Apalagi kalau bukan salam salaman dan saling berkenalan.
Ternyata hanya Pak M. Arifin, Pekalongan dan Thamrin Dahlan yang nama di Disway dan di KTP sama. Lain perusuh pakai nama samaran alias palsu.
Motif pakai nama beda? Beragam jawaban. Dari takut sama istri, biar nyaman, rahasia rahasiaan sampai motif menyamar agar keteledoran berkomentar tidak disentil admin atau pembaca Disway. Salut denagn dr Sandra dan suami, Mr Hady, namanya betulan.