BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Hewan Ternak Ngorok dan Kejang-kejang, Bisa Jadi Diserang Septicaemia Epizootica ! Begini Pencegahannya

Hewan Ternak Ngorok dan Kejang-kejang, Bisa Jadi Diserang Septicaemia Epizootica ! Begini Pencegahannya

Kerbau yang mati dikuburkan dengan bantuan alat berat. --foto harianbanyuasin.com

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM Penyakit Septicaemia Epizootica (SE), juga dikenal sebagai Pasteurellosis, adalah penyakit infeksi bakteri yang mempengaruhi hewan.

Terutama ternak seperti sapi, domba, kambing, dan babi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida.

Belasan kerbau yang mati mendadak di Desa Durian Gadis Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sumatera Selatan diperkirakan akibat diserang septicaemia epizootica.

BACA JUGA:Belasan Kerbau di Desa Durian Gadis Banyuasin Mendadak Mati, Diduga Terserang Penyakit Ini

BACA JUGA:Kematian Mendadak Kerbau di Banyuasin, Ini Penjelasan Kepala Disbunnak Banyuasin

Lantas bagaimana ciri-ciri atau gejala yang disebabkan penyakit SE ini, berikut penjelasannya.

1. Gejala ngorok

Pada stadium awal/terminal gejala klinis penyakit SE menunjukan gejala ngorok (mendengkur).

BACA JUGA:Kader Partai Golkar Ini 'Merapat' ke Askolani, Isyaratkan Bakal Berduet di Pilbup Banyuasin ?

BACA JUGA:Pembagian THR Membludak, Ribuan Masyarakat Rela Berdesakan Berebut Amplop dari Askolani

Di samping itu adanya pembengkakan ataupun busung di daerah mandibular (Rahang) ternak dan leher bagian bawah.

2. Wabah Musiman

Kebanyakan wabah ini timbul pada saat musiman, terutama di musim penghujan atau peralihan musim.

BACA JUGA:Pelantikan Pejabat Eselon II: Ini Sosok Kepala DLH Banyuasin yang Baru, Awali Karier di Tahun 2002 di Muba

Sumber: