Laga Sengit Hadapi Watanabe, Jonatan Christie ke 16 Besar BAC 2025

Laga Sengit Hadapi Watanabe, Jonatan Christie ke 16 Besar BAC 2025

Jonatan Christie melaju ke babak selanjutnya usai laga sengit menghadapi Koki Watanabe, Rabu 9 April 2025.--Foto PBSI

HARIANBANYUASIN.COM - Pertandingan antara Jonatan Christie melawan Koki Watanabe (Jepang) pada laga yang berlangsung sengit dan penuh tekanan, menjadi salah satu duel paling menarik.

Skor akhir 16-21, 21-12, dan 21-18 mencerminkan betapa ketat dan menegangkan laga yang harus dilalui Jonatan di babak pertama BAC 2025.

Jonatan sempat tertinggal, namun mampu bangkit dan membalikkan keadaan dengan penuh determinasi.

BACA JUGA:Gregoria Mariska Tunjung Tundukkan Wakil Chinese Taipei di Laga Perdana

BACA JUGA:Gregoria Mariska Tunjung Mundur di Perempat Final Indonesia Masters 2025, Ini Alasannya!

 

Jonatan memulai gim pertama dengan sangat baik.

Ia bahkan sempat unggul jauh 14-8 atas Koki Watanabe.

Namun, keunggulan tersebut tidak mampu dipertahankan.

BACA JUGA:Tumbang di Istora: Leo/Bagas Gagal Melaju ke Babak 16 Besar

BACA JUGA:Kemenangan Berkesan di Laga Perpisahan: The Daddies Taklukkan Wakil Chinese Taipei

Koki yang sejak awal terlihat gugup dan tidak nyaman, perlahan menemukan ritme permainannya.

Ia bermain lebih percaya diri dan sukses menyusul hingga merebut gim pertama dengan skor 21-16.

 

“Saya sebenarnya sudah tahu dari awal bahwa dia adalah pemain yang ulet,” ujar Jonatan.

BACA JUGA:The Daddies Kompak Pensiun, Badminton Lovers Ucapkan Terima Kasih

BACA JUGA:Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja Awali World Tour Finals 2024 dengan Kemenangan Manis

“Tapi saya cukup menyayangkan ketika di gim pertama saya sudah unggul 14-8, lalu bisa langsung tersalip. Itu membuat perubahan yang signifikan dalam permainan.”

 

Memasuki gim kedua, Jonatan tidak tinggal diam. Ia berdiskusi dengan pelatih untuk mengubah strategi permainan.

Salah satu fokus utama adalah untuk tidak terbawa pola dan irama permainan Watanabe.

Jonatan mulai mengontrol jalannya pertandingan, mengatur tempo, dan tampil lebih agresif. Hasilnya, gim kedua berhasil direbut dengan skor meyakinkan 21-12.

 

“Kami berdiskusi untuk tidak terbawa pola dia. Saya coba kontrol lagi, ubah irama permainan, dan lebih agresif,” jelas Jonatan.

 

Gim ketiga menjadi penentu yang sangat krusial. Kedua pemain saling kejar poin.

Koki Watanabe semakin solid, terutama dari sisi pertahanan dan serangan baliknya.

Namun, pengalaman dan mentalitas Jonatan sebagai juara bertahan berbicara banyak.

Ia tetap tenang dan fokus, hingga akhirnya mengamankan gim ketiga dengan skor 21-18.

 

Jonatan mengakui bahwa tampil sebagai juara bertahan membawa tantangan tersendiri.

Tidak seperti tahun lalu saat datang tanpa beban, kali ini ekspektasi jauh lebih besar.

Namun, ia belajar dari pengalaman masa lalu dan mencoba untuk terus beradaptasi dengan tekanan yang ada.

 

“Tidak mudah memang datang ke sini tahun lalu tanpa beban, dibandingkan dengan tahun ini sebagai juara bertahan. Tapi dari pengalaman itu saya belajar bagaimana cara menyikapinya, dan itu harus terus dicoba,” ujar Jojo.

 

Kemenangan atas Koki Watanabe tidak hanya menunjukkan kualitas teknis dan fisik Jonatan Christie, tetapi juga kematangannya secara mental.

Ia menunjukkan bahwa semangat juang dan kemampuan untuk bangkit dari tekanan adalah kunci utama dalam pertandingan level tinggi.

 

Kemenangan ini sekaligus memperkuat langkah Jonatan Christie di turnamen besar dan memberikan sinyal bahwa ia masih menjadi salah satu pemain yang sangat berbahaya di pentas bulu tangkis dunia

Sumber: