Rumah Moderasi Membahayakan Akidah Generasi

BACA JUGA:Ironi Negeri dalam Bayang-Bayang Judi

Barat melihat geliat bangkitnya umat Islam yang saat ini menguat.

Hal ini membuat barat melakukan berbagai upaya untuk membajak pemahaman umat melalui sejumlah kampanye global mulai dari war on terorism hingga kampanye deradikalisasi. 

Parahnya lagi barat mengharuskan perang pemikiran melalui proyek moderasi beragama yang bertujuan untuk menghadang kebangkitan Islam melalui program moderasi seperti RMB. 

Mereka rela menggelontorkan dana yang tak sedikit untuk mendukung kampanye Moderasi.

Mereka juga mencuci otak generasi muda dan cendekiawan muslim melalui program pendidikan, pelatihan, penelitian hingga studi banding untuk menguruskan pemahaman Islam moderat.

Barat menamkan dan memonsterisasi ajaran agama islam , dengan menggambarkan bahwa islamlah yang menjadi dasar sikap fundamentalis yakni menafikkan kebenaran dari kelompok lain.

Ide inilah yang berhasil meracuni para masyarakat terutama dari ummat islam sendiri sehingga menganggap bahwa fundamentalis atau fanatik terhadap satu agama adalah hal yang mengancam keamanan dan kesatuan ummat antar beragama, maka respons spontan ini sering kita dengar bahkan dari lisan umat islam sendiri yang menyudutkan ajaran Islam. 

Jika kita menilik bahwa Indonesia sejak dulu merupakan Negara yang memiliki banyak keberagaman agama maupun budaya, bahkan masyarakat tidak pernah terusik dengan berbagai perbedaan itu, justru dengan munculnya ide moderasi yang tegak atas dalih intoleran ini kerukunan antarumat beragama terusik.

Demikian pula antarumat seagama, malah saling tuding dan curiga karena gagasan moderasi ini.

Dampak yang lebih buruk, banyak generasi yang akhirnya menganggap semua agama sama. 

Mirisnya pula, tidak sedikit generasi yang bangga memilih agnostic, bahkan ateis karena menganggap konsep ketuhanan yang terintegrasi dalam ajaran agama hanya melahirkan banyak perdebatan yang tidak berkesudahan.

Selayaknya umat Islam menyadari dibalik proyek moderasi beragama ini merupakan akal kalan barat. 

Kesadaran ini sangat penting agar umat agar  memiliki kesamaan dalam melihat musuh sejati bagi umat Islam.

Dengan begitu umat akan menghadirkan solusi Islam mengenai konsep toleransi sesuai standar syariah.

Sumber: