Sang Naga Rawa Pening, Legenda yang Bikin Merinding!

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Kerajaan Pajajaran dan Prabu Siliwangi di Gunung Salak!

BACA JUGA:Taman Purbakalla, Bukti Kejayaan Sriwijaya yang Tersimpan Dalam Sejarah

Setelah melakukan berbagai ritual, seorang dukun sakti menyarankan agar raja memanggil Naga Baru Kelinting, yang dipercaya memiliki kekuatan luar biasa untuk melindungi kerajaan dari ancaman musuh.

Naga ini konon tinggal di dasar Rawa Pening, dan setiap kali ada ancaman datang, ia akan muncul dari dalam rawa untuk memberikan perlindungan kepada kerajaan.

Naga Baru Kelinting

Naga Baru Kelinting digambarkan sebagai makhluk yang sangat besar, tubuhnya panjang dan berkilauan, seperti refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh air rawa.

Walaupun sering kali tak terlihat oleh mata manusia, banyak saksi yang mengklaim pernah merasakan kehadiran naga ini.

Mereka yang berani mendekat ke rawa pada malam hari, terutama saat kabut tebal menyelimuti danau, kerap melaporkan melihat cahaya keemasan yang menyala di permukaan air, yang diduga sebagai tanda kehadiran Naga Baru Kelinting.

Masyarakat sekitar Rawa Pening meyakini bahwa naga ini bukan hanya berfungsi sebagai penjaga, tetapi juga sebagai pembawa kesejahteraan.

Dengan menjaga agar rawa tetap lestari dan bebas dari gangguan luar, Naga Baru Kelinting dipercaya bisa memastikan keberlanjutan kehidupan bagi warga sekitar.

Bahkan, beberapa orang menyebutkan bahwa setiap kali mereka melakukan perayaan adat di sekitar rawa, mereka akan memberikan sesaji kepada Naga Baru Kelinting sebagai bentuk rasa terima kasih dan permohonan agar rawa tetap diberkati.

Tanda-Tanda Keberadaan Naga Baru Kelinting

Banyak orang yang percaya bahwa kehadiran Naga Baru Kelinting bisa dirasakan melalui fenomena alam tertentu.

Beberapa tanda yang sering muncul adalah munculnya kabut tebal di pagi hari, perubahan warna air rawa yang tiba-tiba menjadi lebih gelap, atau bahkan suara misterius yang datang dari dalam rawa yang terdengar saat malam hari.

Mereka yang mendekati rawa dan tidak mengikuti adat serta tata cara yang telah diwariskan oleh leluhur pun sering mengalami kejadian-kejadian aneh yang dianggap sebagai peringatan dari sang naga.

Sumber: