How to Train Your Dragon, Petualangan Seru dengan Fakta-fakta yang Mengejutkan!
Fakta Unik Film How to Train Your Dragon: Kisah Petualangan yang Lebih dari Sekadar Animasi--Youtube Universal Pictures
Sebelum mendapatkan peran ini, Baruchel lebih dikenal dengan perannya di film-film komedi seperti Tropic Thunder dan This Is the End.
Namun, suara Baruchel yang khas, dengan sedikit nada canggung dan keraguan, justru sangat cocok untuk menggambarkan karakter Hiccup yang berjuang menemukan jati diri dan tempatnya di dunia para pemburu naga.
Suara Hiccup yang unik menjadi salah satu daya tarik film ini, menghidupkan karakter yang penuh dengan keraguan diri dan keinginan untuk membuktikan dirinya kepada orang-orang di sekitarnya.
5. Proses Pembuatan yang Menggunakan Riset tentang Naga
Meskipun naga adalah makhluk fiksi, tim kreatif film ini melakukan riset mendalam untuk menciptakan dunia yang terasa lebih hidup.
Mereka mempelajari mitologi berbagai budaya yang menggambarkan naga dan makhluk serupa, termasuk dalam budaya Nordik yang menjadi latar belakang film ini.
Banyak referensi visual dan simbolisme dalam film ini berasal dari mitologi Norse, dengan naga yang digambarkan sebagai makhluk yang kuat namun juga memiliki sisi lembut dan penuh rasa ingin tahu, yang mencerminkan filosofi hidup yang lebih dalam.
Beberapa naga dalam film ini, seperti Night Fury yang dikendarai oleh Hiccup, juga terinspirasi oleh berbagai jenis hewan mitos yang ada dalam cerita rakyat dan budaya dunia.
Hal ini memberikan kedalaman tersendiri dalam dunia fiksi yang diciptakan dalam film ini.
6. Pesan tentang Toleransi dan Penerimaan
Salah satu pesan utama dari How to Train Your Dragon adalah tentang penerimaan terhadap perbedaan.
Hiccup dan Toothless, yang awalnya terpisah oleh prasangka dan rasa takut, belajar untuk bekerja sama dan saling memahami.
Ini adalah alegori yang kuat tentang bagaimana perbedaan antara individu atau kelompok bisa diselesaikan dengan cara yang damai dan penuh pengertian.
Film ini mengajarkan bahwa dengan saling membuka hati, kita bisa mengatasi ketakutan dan menciptakan dunia yang lebih harmonis.
Film ini juga menunjukkan pentingnya melawan stereotip dan prasangka yang tidak berdasar, sebuah pesan yang relevan dalam konteks sosial saat ini.
Sumber: