Tari Bujang Gadis, Bangkitkan Semangat Pancasila dengan Sentuhan Budaya Palembang!
Tari Bujang Gadis Palembang: Memperkuat Profil Pelajar Pancasila Melalui Warisan Budaya Lokal--Youtube SMA MUH 1 PLG
Misalnya, prinsip “Kebhinekaan Global” terlihat dalam semangat persatuan antar-penari yang saling bekerja sama untuk menciptakan gerakan yang harmonis.
Selain itu, gerakan saling membungkuk sebagai simbol rasa hormat menggambarkan nilai “Berkebhinekaan dalam Persatuan”.
BACA JUGA:Palembang, Kota Tertua di Indonesia dengan Segudang Sejarah dan Keunikan yang Bikin Penasaran!
BACA JUGA:Perjalanan Sejarah Indonesia Melalui 3 Kota yang Pernah Menjadi Ibu Kota
Tarian ini juga mengajarkan pelajar untuk mencintai tanah air, dengan menghargai dan melestarikan budaya tradisional yang kaya.
Dengan mengenal dan menari Tari Bujang Gadis, pelajar belajar untuk tidak melupakan jati diri bangsa, sekaligus menyerap nilai gotong-royong, salah satu ciri masyarakat Indonesia yang mencerminkan sila ke-3, Persatuan Indonesia.
Implementasi di Sekolah Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Tari Bujang Gadis diperkenalkan di berbagai sekolah, khususnya di Sumatera Selatan.
Melalui program ini, para siswa tidak hanya belajar menari, tetapi juga memahami filosofi di balik setiap gerakan dan makna sejarah yang terkandung.
Pembelajaran Tari Bujang Gadis ini dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler, festival budaya, hingga pentas seni yang diadakan untuk memperkenalkan budaya lokal kepada siswa dari daerah lain.
Kegiatan ini juga memberikan ruang bagi pelajar untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, rasa percaya diri, dan kebersamaan, sesuai dengan profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai.
Mereka belajar bekerja sama dalam kelompok, menghargai pendapat teman, dan memahami bahwa setiap gerakan memiliki tujuan dan makna yang harus diikuti bersama.
Mengembangkan Kreativitas dan Cinta Budaya Lokal
Dengan mengikuti Tari Bujang Gadis, para pelajar juga didorong untuk mengembangkan kreativitas dalam menampilkan keunikan budaya lokal.
Mereka diberi kebebasan untuk mengekspresikan gerakan tambahan atau improvisasi tanpa menghilangkan esensi tari tersebut.
Sumber: