Curhatan Wali Murid SMA di Banyuasin Jadi Viral, Oknum Kepsek 'Dilaporkan' ke Mendikbudristek, Apa Itu?
Diduga curhatan wali murid yang viral di media sosial.--Tangkapan layar
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Berjuang Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang, Ini Langkah yang Dilakukan !
"Yang tadinya aula kami penuh dengan lukisan karya anak kelas 12 alumni tahun Ini skrng diganti dengan latar belakang hutan yang sangat gelap. Saya tidak terlalu mempermasalahkan jika soal itu," tulsnya panjang lebar.
"Tapi ada yang membuat saya kesal hingga saya minta keadilan ke bapak (Nadiem Makarim)," jelasnya.
Dia menjelaskan jika saat siswa baru mendaftar masuk ke sekolah, Kepsek yang lama hanya membebani wali murid untuk membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 850.000.
Uang tersebut untuk kebutuhkan LKS lengkap, seragam olahraga, baju muslim dan seragam batik.
"Tapi ketika Kepsek baru datang pendaftaran siswi tahun Ini menjadi kurang lebih Rp 3 juta. Mendapatkan sama seperti Kepsek lama tapi hanya ada berberapa tambahan baju yang tidak masuk diakal biaya pendaftarannya naik sangat banyak,"bebernya.
"Saya mnta keadilan karena di desa kami ni bisa dibilang banyak keluarga yang kurang mampu jangankan biaya Rp 3 juta yang Rp 850 ribu saja banyak bayarnya nyicil," jelasnya.
Dijelaskan juga, tahun ini akan ada banyak siswa yang akan melanjutkan pendidikannya di SMA harus putus sekolah, lantaran mahalnya biaya pendaftaran untuk masuk ke sekolah.
Tak hanya itu, kebijakan lainnya yang dirasakan memberatkan wali murid, adanya biaya untuk kelulusan salah satunya untuk biaya ke Lampung dan harus membayar Rp 1,3 juta.
"Tapi tidak jadi karena banyak yang tidak punya uang dan pindah ke Kota Palembang hanya di gedung," jelasnya.
"Mohon dibaca ya bapak (Nadiem Makarim) saya butuh keadilan untuk sekolah dan desa kami. Karena desa kami bukan desa yang dipenuhi orang kaya,"pintanya kepada Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Namun sayangnya postingan tersebut sudah dihapus oleh pemiliknya.***
Sumber: