Kerbau Mati Mendadak: Disbunnak Kabupaten Banyuasin Cek ke Lapangan, Ini Hasilnya !

Kerbau Mati Mendadak: Disbunnak Kabupaten Banyuasin Cek ke Lapangan, Ini Hasilnya !

Tim Disbunnak Kabupaten Banyuasin saat mengecek kondisi hewan ternak di Desa Durian Gadis, Banyuasin, Sabtu 13 April 2024.--Foto harianbanyuasin.com

BACA JUGA:Petani di Banyuasin Ditemukan Tewas di Ruang Tamu Rumahnya, Begini Kondisi Tubuhnya

Di samping itu faktor predisposisi seperti imun ternak yang sedang drop, faktor stress, kelelahan dan juga pengangkutan dapat menjadikan faktor penularan infeksi.

Mengingat ketersediaan vaksin kosong, pihanya melakukan pemberian bantuan obat-obatan dan desinfektan untuk desa sekitar sebagai pencegahan dan penerapan aspek biosekuritu penyakit SE.

Penyakit Septicaemia Epizootica (SE), juga dikenal sebagai Pasteurellosis Multocida, adalah penyakit infeksi bakteri yang mempengaruhi hewan.

Terutama ternak seperti sapi, domba, kambing, dan babi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida.

Lantas bagaimana ciri-ciri atau gejala yang disebabkan penyakit SE ini, berikut penjelasannya !

1. Gejala ngorok

Pada stadium awal/terminal gejala klinis penyakit SE menunjukan gejala ngorok (mendengkur).

Di samping itu adanya pembengkakan ataupun busung di daerah mandibular (Rahang) ternak dan leher bagian bawah.

2. Wabah Musiman

Kebanyakan wabah ini timbul pada saat musiman, terutama di musim penghujan atau peralihan musim.

Di samping itu faktor predisposisi seperti imun ternak yang sedang lemah, faktor stress, kelelahan dan juga pengangkutan dapat menjadikan faktor penularan infeksi penyakit SE.

Kebanyakan wabah ini timbul pada saat musiman, terutama di musim penghujan atau peralihan musim.

3. Penularan

Penularan lainnya dapat juga terjadi melalui ekskreta (air liur, Kemih dan feses/kotoran) ternak.

Sumber: