Kematian Mendadak Kerbau di Banyuasin, Ini Penjelasan Kepala Disbunnak Banyuasin

Kematian Mendadak Kerbau di Banyuasin, Ini Penjelasan Kepala Disbunnak Banyuasin

Kerbau yang mati mendadak, Disbunnak Banyuasin akan turun ke lokasi guna memastikan penyebab kematian hewan ternak itu.--foto harianbanyuasin.com

BACA JUGA:Hasil Perempat Final BAC 2024: Wakil Indonesia 'Dibantai' China, Anthony Ginting Dikalahkan Li Shi Feng

"Kebanyakan wabah ini timbul pada saat musiman, terutama di musim penghujan atau peralihan musim," bebernya.

Faktor lainnya adalah faktor predisposisi seperti imun ternak yang sedang lemah, faktor stress, kelelahan dan juga pengangkutan dapat menjadikan faktor penularan infeksi penyakit SE.

"Kebanyakan wabah ini timbul pada saat musiman, terutama di musim penghujan atau peralihan musim," bebernya.

Di samping itu faktor predisposisi seperti imun ternak yang sedang drop, faktor stress, kelelahan dan juga pengangkutan dapat menjadikan faktor penularan infeksi.

Penularan lainnya dapat juga terjadi melalui ekskreta (air liur, Kemih dan feses/kotoran) ternak.

Serta lalu lintas ternak sebagai penyebaran awalnya yang diduga dari daerah atau kabupaten lain yang lebih dulu terkena serangan SE karena lokasi yang berseberangan.

Lantas bagaimana pencegahannya agar wabah tersebut tidak makin menyebar?

Dijelaskan Edil, untuk pencegahan hanya dengan menyuntikkan vaksin SE.

"Sayangnya, sampai dengan saat ini ketersediaan vaksin SE baik di Disbunnak Banyuasin maupun Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel masih kosong atau belum tersedia," ungkapnya.

"Alternatif lainnya vaksin SE bisa didapat secara mandiri/swadaya melalui pemesanan di PUSVETMA Surabaya Jatim," imbuhnya.***

Sumber: