Krisis Air Bersih, Warga Sukarraja Banyuasin Rela Berjalan Satu Kilometer untuk Dapatkan Air

Krisis Air Bersih, Warga Sukarraja Banyuasin Rela Berjalan Satu Kilometer untuk Dapatkan Air

Warga Desa Sukaraja Kecamatan Banyuasin III rela masuk hutan keluar hutan demi mendapatkan air bersih. --

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Musim kemarau yang melanda Bumi Sedulang Setudung saat ini, sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat. 

Salah satunya masyarakat Desa Sukaraja Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin. 

Ratusan warga ini mengaku kesulitan me dapatkan air bersih, sejak hujan tak lagi mengguyur Bumi Sedulang Setudung.

BACA JUGA:Berobat di RSUD Banyuasin, Masyarakat Miskin Cukup Gunakan KTP  

Sumur warga yang biasa menjadi andalan, kini sudah kering kerontang. 

Untuk mendapatkan pasokan air bersih, warga terpaksa berjalan ratusan kilometer masuk hutan dengan memikul ember berisi air. 

"Beginilah pak kalau musim kemarau, harus masuk hutan untuk mendapatkan air bersih. Sumur sejak sebulan ini sudah kering kerontang," ujar Maryama, warga RT 04 Desa Sukaraja, Sabtu 7 Oktober 2023.

BACA JUGA:Harga Beras Tinggi, Ibu Rumah Tangga Kurangi Belanjaan

Menurutnya, ia rela masuk hutan memikul air sepanjang 1 kilometer untuk kebutuhan memasak dan lainnya. 

"Kalau beli air kami tak sanggup pak. Sebab harganya 1 tangki mahal Rp 300.000. Sedangkan penghasilan kami penyadapan karet hanya cukup untuk beli beras," ujarnya. 

Apalagi saat musim panas ini, getah karet semakin mengering sehingga sangat mengurangi produksi petani. 

BACA JUGA:Dua Pencuri Sawit di Areal Perkebunan Perusahaan Kepergok Satpam, Satu Orang Berhasil Kabur

"Jadi walaupun jauh, karena air ini kebutuhan pokok jadi harus diambil untuk dibawa ke rumah," katanya. 

Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan air bersih untuk warga. Mengingat musim panas masih cukup panjang. 

Sumber: