Sejarah Buruk Bulutangkis Indonesia Tanpa Medali di Asian Games 2022

Sejarah Buruk Bulutangkis Indonesia Tanpa Medali di Asian Games 2022

Bulutangkis Indonesia mencatat sejarah buruk di Asian Games 2022, setelah 3 wakilnya di perempat final tumbang, salah satunya Gregoria Mariska Tunjung.--

"Perlu diiringi lagu mengheningkan cipta juga gak min? Para atlet badminton yang sudah pada pensiun pasti terpukul banget dan kecewa berat. Merasa tercoreng, generasi penccetak sejarah (Tapi sejarah yang buruk," tulis netizen yang berbeda.

BACA JUGA:Asian Games 2022: Apri/Fadia Putuskan Mundur dari Pertandingan, Ini Penyebabnya

"Saat federasi sebelah mencetak sejarah lolos piala Asia, federasi ini mencetak sejarah tanpa medali. Bahkan atlet senam saja mencetak sejarah lolos kualifikasi olimpiade. Masih berani menargetkan emas olimpiades hai PBSI?

Terus atletnya masih berani jogat joget di medsos? Masih berani menunjukkan kebucinan ke pasangan daripada menunjukkan rasa nasionalisme dan prestasi?

Harusnya sih sadar diri, punya rasa malu. Kalo w jadi atlet, federasi gak sediain psikolog, w dateng ke psikolog sendiri. Kalo PBSI punya rasa mapu kan saat atletnya sampe dateng ke psikolog sendiri, tuh federasi bakal ngerasa tertampar," komentar netizen panjang lebar.

Harapan Indonesia untuk membawa medali di Asian Games 2022 sudah sangat kecil, saat ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir di perempat final Asian Games 2022.

Ditumbangkan wakil Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi Lin dalam dua gim langsung, sontak membuat publik dalam negeri menjadi-jadi.

Pun kegagalan pasangan ganda rangking 1 dunia itu diikuti oleh tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting. Lagi-lagi, pemain Indonesia harus tumbang dalam permainan stright game.

Dan belum lagi kegagalan tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung. Bahkan, ketertekanan yang diakui Gregoria membuat dirinya harus tertinggal cukup telak di gim pertama 10-21.

Peluang untuk meraih tiket semifinal pun harus terlepas, lantaran tunggal putri rangking 7 dunia itu kalah dua gim langsung dari wakil Jepang, Aya Ohori.

Lantas, atas kegagalan ini, siapa yang pantas disalahkan?*

Sumber: