Ngaji Wagiman
--
Waktu Wagiman masih kecil tidak ada satu pun masjid di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sedari Jaksa, di utara kota Pati itu.
Ia masih ingat langgar pertama di desa itu didirikan di dekat rumahnya.
Itu pun karena tetangganya kawin dengan wanita dari Desa Sedan, Rembang, yang dikenal sebagai desa santri.
Sang istri yang minta agar ada musala di halaman rumah mereka.
Sejak itu, Wagiman tidur di musala itu. Di langgar itu ia sempat belajar mengaji tapi tidak lama. Tidak sampai bisa beneran.
Langgar itu lebih bagus dari rumah orang tuanya: dinding anyaman bambu, atap daun, dan lantai tanah. Ia kerasan di musala itu. Setidaknya untuk tidur.
"Di desa saya dulu tidak ada yang bisa mengaji," katanya. "Ayah saya sendiri tukang main judi," tambahnya.
Merantau adalah memutus mata rantai masa lalu. Pun ketika merantau itu hanya untuk menjadi pembantu rumah tangga.
Sumber: