Sobekan Irawan

Sobekan Irawan

--

Sempat juga nama majalah itu  jadi persoalan, karena seorang sarjana linguistik jebolan UI yang tinggal di Kanada, tiba-tiba menyurati saya, dan mengatakan itu salah bahasanya.

 

Harusnya Indonesian Media, karena mengingat kita di Amerika harus mengikuti tata cara penyusunan kata seperti itu. Saya sempat merenungi usulan itu.

 

Namun saya teringat asal inspirasi istilah itu ternyata saya dapatkan dari salah satu majalah etnis di Los Angeles, yang bernama China Post, bukan Chinese Post. Setelah itu saya kembali tenang bisa tidur. 

 

Kalau dipikir-pikir, kok saya berani ya, memublikasi sebuah majalah dwi mingguan.

 

Di mana saya masih harus praktik di kedua klinik saya, lalu tiba-tiba jadi editor dan penerbit pula.

 

Agak ngeri-ngeri sedap membayangkan sepak terjang saya yang berani mati saat itu. 

 

Harus saya akui juga dukungan dari Ibunda saya, Sanita. 

 

"Kalau kamu ada hati bikin majalah ini, teruskan. Tuhan pasti memberikan jalannya," demikian lipurnya.

Sumber: