Diajak Mancing Penghuni Hutan, Tersesat di Belantara

Diajak Mancing Penghuni Hutan, Tersesat di Belantara

Ilustrasi--

Dari bekas pijakan kaki di pinggiran sungai tak berhasil dilacak. Padahal hampir satu jam keduanya mencari tiga rekannya. Toh tetap tidak bertemu.

Merasa kesal, pen akhirnya mengeluarkan suara keras sambil memanggil tiga rekannya, satu kali panggilan tidak ada sahutan, hingga keempat kali panggilan baru ada sahutan.

 

Suara yang menyahut (membalas red) panggilan Pen terdengar sayu dan posisinya sangat jauh. Pen dan Min tetap nekad mendatangi suara tersebut.

 

Apalagi suara yang didengar sangat mirip dengan sura Dir. Sehingga membuat Pen dan Min sangat percaya bahwa yang menyahu panggilan Pen adalah Dir.

 

Pencarian terus dilanjutkan hingga berjam-jam, karena di dalam hutan belntara sinar matahari redup tertutup daun pepohonan.

 

Sehingga tidak terasa hari sudah menjelang sore.

 

Merasa kecapean, Pen dan Min berhenti disebatang pohon tumbang yang melintangi sungai.

 

Lalu keduanya duduk santai. Dari kejauhan sekitar jarak dua meter, Pen melihat seonggok tempurung kelapa berisi umpan cacing.

 

Sumber: