Imaji Perusuh
--
Qadarullah walaupun diundi, ternyata distribusi perusuh nyaris sempurna. Mewakili seluruh profesi, ras, agama, dan antar golongan.
Berbaur berbagi pengalaman dan jati diri membuat kaum perusuh semakin menyadari keberadaan siapa dirinya. Kita bukan apa apa dibanding perjuangan berdarah darah Abah.
Jadi teringat lagu lawas Farel Prayoga. Ojo dibanding–bandingke, Yo pasti kalah.
***
Pak Mario Setyo perusuh pertama tiba di titik kumpul Swiss-Belhotel, Serpong. Saya orang kedua. Dari Kramatjati Jakarta Timur, datang pukul 10. 45.
Pertanyaan pertama ”nama Anda di kolom komentar Disway siapa?”
Komentator dari Semarang tergagap: ”Saya pakai nama putri, Viona”.
Nah lho. Melihat penampilan Pak Mario dan tutur kata halus khas wong Jawa Tengah saya pikir tak pantas beliau dikategorikan perusuh.
Sumber: