Tahun Perusuh
--
Mau bergairah, bayangkan duwite datuk Low. Terlalu jauh...bayangkan tabungane abah. Masih jauh... lihat Luna maya dan Nita gunawan. Masih gk terjangkau juga...datanglah esok senam di cikeusik bareng mba pipit.... wkwk..
Juve Zhang
Subsidi moblis .motlis. sangat keliru.itu meniru Tiongkok. Mereka sudah stop subsidi moblis. Harusnya keringanan pajak keringanan biaya listrik.
Di Norwegia moblis bebas parkir .bebas cas listrik alias gratis. Bukan kasih uang 80 juta. Itu Menperin kalau dapat usulan nya dari pemilik pabrik mobil. Keliru kalau dia setuju. Survey ke Norwegia dulu.
Mahmud Al Mustasyar
Kalau datuk Low rela membangun jalan sepanjang 100 km di pedalaman Kalimantan dgn anggaran 3 T sewaktu saham BYAN berharga Rp. 54.000,- (sebelum stock spilt); maka sudah sewajarnya kalau Datuk Low bersedia lagi membangun jalan yg lebih panjang lagi sewaktu harga saham pagi ini sudah menyentuh harga Rp. 20.625,- setelah stock split (setara Rp. 206.250,- sebelum stock split) atau hampir 4 kali lipat. Makanya nggak heran kalau beliau menjadi orang paling tajir di negeri ini. Ya ... minimal lubang² bekas tambang yg banyak dikeluhkan masyarakat bisa direhabilitasi kembali. Semoga saja.
AnalisAsalAsalan
Solusinya mudah: 1. Sakit karena merokok tidak ditanggung BPJS. 2. Miskin tapi merokok tidak dapat BLT. Wani? Hahahahaha.
EVMF
Menjelang akhir tahun ini pula, ada sesuatu yang menggelitik hati saya : " Pemerintah mematangkan rencana untuk melarang penjualan rokok batangan atau ketengan. Ini seiring dengan telah terbitnya Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2022 tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2023.
Sumber: