SMPN 4 Banyuasin III Mulai Terapkan Kurikulum PSP

SMPN 4 Banyuasin III Mulai Terapkan Kurikulum PSP

GALANG TINGGI harianbanyuasin com Satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN 4 Banyuasin III Kabupaten Banyuasin mulai menerapkan kurikulum program sekolah penggerak tahun pembelajaran 2021 2022 Kurikulum sekolah penggerak kata Kepala SMPN 4 Banyuasin III Rismawati MPd mulai diberlakukan bagi jenjang kelas VII sedangkan kelas VIII dan kelas IX masih tetap menggunakan kurikulum 2013 Jadi untuk sekarang ada dua kurikulum yang dikembangkan sekolah kurikulum sekolah penggerak karena kita mulai dipercaya sebagai sekolah penggerak namun juga diberlakukan kurikulum 2013 tutur dia pada Harian Banyuasin Dia menuturkan untuk penerapan kurikulum program sekolah penggerak sudah disiapkan 11 guru yang sudah mengikuti In House Training IHT Program Sekolah Penggerak PSP dilaksanakan selama delapan hari Kurikulum Sekolah Penggerak adalah program Merdeka Belajar yang diluncurkan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim pada 1 Februari 2021 Program tersebut dimulai pada tahun ajaran 2021 2022 Dia menilai Kurikulum sekolah penggerak simple dan sederhana tidak ribet karena semuanya berpihak pada siswa Kurikulum sekolah penggerak sebenarnya hasil kolaborasi kurikulum terdahulu hanya saja disederhanakan sehingga gampang dicerna oleh siswa ujar dia di ruang kerjanya Kurikulum PSP juga meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum kurikulum sebelumnya Kurikulum yang dirilis Mendikbud diantaranya berbasis kompetensi yakni pengetahuan keterampilan dan sikap dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh dinyatakan sebagai Capaian Pembelajaran CP Lalu berbadis otonomi yakni memberikan kemerdekaan pada satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual Pemerintah menyediakan buku teks dan perangkat ajar untuk membantu guru yang membutuhkan panduan dalam merancang pembelajaran Berbasis sederhana yakni perubahan yang seminimal mungkin Namun beberapa aspek berubah secara signifikan dari kurikulum sebelumnya Tujuan arah perubahan dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan Ada juga berbasis gotong royong yakni pengembangan kurikulum dan perangkat ajarnya dilakukan dengan melibatkan puluhan institusi termasuk Kemenag universitas sekolah dan lembaga pendidikan lainnya Serta berbadi penguatan literasi dan numerasi membutuhkan pembelajaran yang efektif dan menyeluruh di semua mata pelajaran Literasi dan numerasi adalah kompetensi dasar yang akan diperkuat serta memperkuat kompetensi lain yang dibangun di semua mata pelajaran muk

Sumber: