Kelaparan Sistemik di Gaza, Butuh Persatuan Umat

Kelaparan Sistemik di Gaza, Butuh Persatuan Umat

Ismawati--doc

BACA JUGA:Abainya Dunia Terhadap Gaza

BACA JUGA:Amerika Serikat Mengobarkan Perang Dagang, Bagaimana Sikap Negeri-Negeri Muslim Seharusnya?

Blokade ini adalah sebuah kejahatan kemanusiaan.

Dengan memutus jalur logistik, blokade, menghancurkan truk bantuan, membuktikan bahwa bukti kekejaman Israel yang nyata.

Terlebih, Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, berpandangan Israel seharusnya tidak khawatir tentang kelaparan di Gaza, menyatakan Israel akan 'berlomba-lomba' untuk menghapus Jalur Gaza berubah menjadi Yahudi (republika.com, 26/7/2025).

Hari ini dunia menyaksikan kekejaman Zionis. Hanya saja, penguasa Muslim tak mampu berbuat apa-apa.

Penguasa Muslim di Mesir misalnya, sebagai tetangga terdekat Gaza, tak mampu berbuat apa-apa.

Kaum Muslim di Mesir hanya bisa melarungkan botol berisi bahan pokok untuk warga Gaza melalui jalur laut. 

Tanggung Jawab Bersama

Sungguh, kelaparan sistemik di Gaza merupakan tanggung jawab bersama. Rasulullah saw. bersabda,

"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang muslim maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” (HR Bukhari No. 2262).

Muslim Gaza adalah saudara kita.

Sebagaimana ikatan saudara, tentu kita tidak akan membiarkan saudara kita menderita.

Gaza memang sedang membutuhkan bantuan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya, tetapi yang paling dibutuhkan adalah melepaskan mereka dari belenggu penjajahan Zionis. 

Zionis sudah dengan nyata melakukan genosida, melumpuhkan jiwa-jiwa tak berdosa, dan mengambil hak kehidupan manusia.

Sumber: