HARIANBANYUASIN.COM - Lempar lembing, salah satu cabang olahraga atletik, memiliki sejarah panjang yang tak lepas dari kehidupan manusia sejak zaman prasejarah.
Berawal dari alat berburu dan bertahan hidup, lempar lembing kini berkembang menjadi olahraga yang dipertandingkan di ajang internasional, termasuk Olimpiade.
Bagaimana perjalanan sejarah lempar lembing dari zaman purba hingga menjadi cabang olahraga yang dikenal luas di seluruh dunia? Simak kisahnya berikut ini!
BACA JUGA:Mau Jago Pencak Silat? Kuasai Teknik Dasar Kuda-Kuda Ini Dulu!
BACA JUGA:Angkat Beban, Bikin Kuat dan Sehat Jiwa Raga! Yuk Cari Tahu Manfaat Lainnya
Dari Alat Prasejarah hingga Simbol Keterampilan Bertahan Hidup
Sejarah lempar lembing bisa ditelusuri ribuan tahun lalu, tepatnya pada masa prasejarah, ketika manusia purba menggunakan lembing untuk berburu hewan sebagai sumber makanan.
Lembing kala itu dibuat dari kayu yang ujungnya diruncingkan atau diberi batu tajam sebagai mata lembing.
Dengan melempar lembing dari jarak yang aman, manusia bisa menangkap hewan buruan tanpa harus mendekatinya, sehingga mengurangi risiko cedera atau serangan balik.
BACA JUGA:Bukan Cuma Amerika, Ini Cerita Basket Masuk ke Indonesia dan Jadi Tren!
BACA JUGA:Menguasai Pukulan Forehand dalam Badminton, Panduan untuk Pemula!
Keahlian melempar lembing saat itu menjadi keterampilan vital yang harus dimiliki oleh pemburu.
Seiring berjalannya waktu, lempar lembing tak hanya dipakai sebagai alat berburu, tetapi juga menjadi simbol kekuatan dan ketangkasan, serta kerap dijadikan ajang kompetisi di kalangan suku atau kelompok masyarakat kuno.
Lempar Lembing dalam Peradaban Kuno
Pada masa Yunani Kuno, sekitar abad ke-8 sebelum masehi, lempar lembing menjadi bagian dari program pelatihan militer dan perlombaan atletik.