HARIANABNYUASIN.COM - Saat membahas dunia kebugaran dan pembentukan otot, istilah "bulking" dan "cutting" adalah dua fase yang sering muncul.
Keduanya merupakan strategi yang saling berlawanan namun sama pentingnya dalam program latihan.
Baik pemula maupun yang sudah lama bergelut di gym sering kali bingung mengenai kapan harus melakukan bulking dan kapan harus cutting, serta apa perbedaan utama dari kedua fase tersebut.
BACA JUGA:Tips Body Goals Impian? Lakukan Cara Ini dalam Waktu 6 Minggu dan Lihat Hasilnya
BACA JUGA:Ingin Goals di Tahun 2024, Berikut 6 Langkah Finansialnya
Mari kita bahas secara rinci agar kamu bisa memahami dan menerapkannya dengan benar!
Apa Itu Bulking?
Bulking adalah fase di mana fokus utama adalah menambah massa otot.
Proses ini melibatkan surplus kalori, artinya kamu harus mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar tubuh.
BACA JUGA:Bulking Gak Ribet, Panduan Makanan Sakti untuk Tambah Massa Otot!
BACA JUGA:5 Mangga Favorit Orang Indonesia, Mana yang Jadi Favoritmu?
Tujuan dari fase bulking ini adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan otot.
Ciri-Ciri Fase Bulking:
Surplus Kalori: Pada fase bulking, jumlah kalori yang dikonsumsi lebih tinggi dari kebutuhan harian. Surplus kalori ini memberikan tubuh energi tambahan yang diperlukan untuk membangun otot.
Latihan Kekuatan Intens: Latihan beban dan kekuatan menjadi prioritas, dengan fokus pada progresi beban secara bertahap. Latihan ini bertujuan untuk memicu hipertrofi otot (pertumbuhan otot).