Awal Mula Penemuan Hukum Gravitasi
Kisah penemuan gravitasi oleh Newton sering dihubungkan dengan legenda jatuhnya apel.
Meskipun kisah tersebut terkadang terdengar sepele, momen itu menjadi inspirasi bagi Newton untuk mengembangkan teorinya tentang gravitasi.
Menurut cerita populer, ketika Newton sedang duduk di bawah pohon apel, sebuah apel jatuh ke tanah.
Peristiwa ini memicu pertanyaan besar di benaknya: Mengapa benda jatuh ke bawah, bukan ke arah lain?
Dari pertanyaan sederhana ini, Newton mulai mengembangkan salah satu teori terpenting dalam sejarah.
Newton menyadari bahwa semua benda di alam semesta, tidak peduli seberapa besar atau kecil, saling menarik satu sama lain dengan gaya yang ia sebut sebagai gravitasi.
Melalui pengamatan yang teliti, ia merumuskan Hukum Gravitasi Universal, yang menyatakan bahwa semua benda di alam semesta memiliki gaya tarik-menarik, yang besarnya bergantung pada massa kedua benda tersebut dan jarak di antara mereka.
Hukum Gravitasi Universal
Hukum gravitasi yang ditemukan Newton kemudian dirumuskan dalam bentuk matematika yang sangat sederhana, namun kuat:
Di sini, F adalah gaya gravitasi antara dua benda, G adalah konstanta gravitasi, m₁ dan m₂ adalah massa kedua benda, dan r adalah jarak antara pusat kedua benda tersebut.
Rumus ini menggambarkan bahwa semakin besar massa benda, semakin besar gaya tariknya.
Begitu pula, semakin dekat jaraknya, semakin kuat gaya gravitasi yang terjadi.
Penemuan ini tidak hanya menjelaskan mengapa benda jatuh ke bumi, tetapi juga bagaimana bulan tetap berada di orbitnya mengelilingi bumi, serta bagaimana planet-planet dalam tata surya bisa tetap mengelilingi matahari.
Dampak Revolusioner Penemuan Newton
Penemuan Newton tentang gravitasi memiliki dampak yang sangat luas dalam perkembangan ilmu pengetahuan.