Makna Polik
Menurut para aktivis gender, keterlibatan perempuan dalam politik merupakan sebuah kemenangan politik.
Sayangnya, makna politik dalam demokrasi hanyalah sekadar aspek legislasi dan kekuasaan.
Para perempuan dianggap berperan secara politik jika terjun dalam pemerintahan.
Seringkali dianggap pula keterlibatan perempuan dalam polik mampu mengubah nasib perempuan.
Dimana nasib perempuan dalam sistem hari ini kian nelangsa, penuh diskriminatif, terimpit ekonomi, dan masalah lainnya.
Padahal, akar persoalan tersebut bukan hanya menimpa perempuan, tetapi juga laki-laki.
Keterpurukan ekonomi, minimnya keamanan, hingga kesulitan hidup adalah imbas dari kebijakan zalim.
Kiprah Politik Muslimah
Makna politik dalam Islam jelas berbeda dengan demokrasi. Islam memandang, politik bukanlah perkara perebutan kekuasaan sebagaimana halnya dalam demokrasi.
Politik dimaknai pengurusan seluruh urusan umat dengan hukum-hukum Islam, baik di dalam maupun di luar negeri.
Menurut Syekh Abdul Qadim Zallum, politik Islam adalah mengatur urusan rakyat, baik dalam negeri maupun luar negeri sesuai dengan ajaran Islam.
Politik ini secara praktis dilakukan oleh negara dan rakyat berkewajiban untuk mengontrol jalannya pemerintahan agar sesuai dengan ajaran Islam.
Oleh karenanya, rakyat mempunyai kewajiban untuk menasihati dan mengoreksi penguasa (Syekh Abdul Qadim Zallum).
Oleh karena itu, Allah Swt. memerintahkan laki-laki maupun perempuan untuk "berpolitik", yakni bertanggung jawab berdakwah menerapkan syariat Islam secara kafah (keseluruhan).
Sebagaimana firman Allah Swt.