Konsumsi daging kucing yang tidak dimasak dengan benar dapat menyebabkan penularan penyakit ini, yang bisa berbahaya bagi manusia.
Terutama bagi wanita hamil dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Kekhawatiran Etika
Mengkonsumsi daging kucing juga menimbulkan masalah etika yang signifikan.
Di banyak negara, kucing dianggap sebagai hewan peliharaan yang harus dilindungi, bukan dijadikan sumber makanan.
Hal ini menciptakan ketegangan budaya antara negara-negara yang melarang konsumsi daging kucing dan negara-negara yang membolehkan atau mempraktikkannya.
- Kurangnya Bukti Klinis
Tidak ada penelitian klinis yang mendukung klaim bahwa daging kucing memiliki manfaat kesehatan.
Tanpa bukti ilmiah, klaim-klaim ini lebih tepat dikategorikan sebagai mitos atau kepercayaan tanpa dasar.
Risiko Kesehatan yang Berpotensi Timbul dari Konsumsi Daging Kucing
Selain risiko zoonosis, ada beberapa potensi bahaya lain yang perlu diperhatikan terkait dengan konsumsi daging kucing:
1. Keracunan Makanan
Jika daging kucing tidak dimasak dengan benar, ada risiko keracunan makanan yang serius.
Kucing sering terpapar pada berbagai patogen dan racun yang dapat berpindah ke manusia melalui konsumsi daging.
2. Penyebaran Penyakit Baru
Mengkonsumsi daging dari hewan yang tidak umum dikonsumsi manusia, seperti kucing, dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit baru.