PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Anggota DPRD Banyuasin Sriyatun SP angkat bicara terkait klaim lahan cetak sawah di Kampung Agrowisata Religi Desa Langkan Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta agar proyek cetak sawah yang tengah berjalan saat ini dihentikan sementara, sampai persolan selesai.
"Saya harap kegiatan proyek cetak sawah itu dihentikan, sampai persolan selesai," ujar Sriyatun dihubungi harianbanyuasin.com, Senin 2 Oktober 2023.
BACA JUGA:Agus Fatoni Resmi Jabat Pj Gubernur Sumsel, Ini Tugas yang Harus Segera Dijalankannya
Menurut Sriyatun, proyek tersebut terkesan memaksakan. Hal itu terbukti ada hak-hak dari masyarakat yang dirampas.
"Pak Kadis Tanaman Pangan dan pak Kades jangan memaksakan. Harus di-clearkan dulu," ujarnya.
Katanya, jika ratusan masyarakat hanya menuntut haknya. Masyarakat hanya ingin mencari makan diatas lahan itu.
BACA JUGA:Mulai Hari Ini, Sekolah di Kota Palembang Terapkan Belajar Daring
"Ada laporan, selain lahan ini ada juga terkait ganti rugi jalan tol. Punya masyarakat uangnya dimakan oknum, kan gilo itu," ujarnya.
Sriyatun juga mempertanyakan terkait lahan fasum seluas 40 hektare. Ia mempertanyakan fasum seluas itu bakal digunakan untuk apa?.
"Apakah untuk sekolahan. Tak bakal mungkin sekolah di tengah rawa-rawa. Jangan sampai terkesan ada proyek bagi-bagi," cetusnya lagi.
BACA JUGA:Kualitas Udara di Kota Palembang Level Bahaya, Malam Hari Asap Sangat Pekat
Diberitakan sebelumnya, Ratusan warga dari tiga kelompok yakni kelompok Marjani dari Desa Pulau Harapan Kecamatan Sembawa, Kelompok Dusun Bengkuangan Langkan dan Kelompok Junaidi Desa Langkan mengaku lahannya dirampas.
Para petani ini tidak dilibatkan dalam kegiatan cetak sawah di Kampung Agrowisata Religi Desa Langkan yang saat ini tengah berjalan.
Untuk mencari keadilan, para petani ini mengadukan nasib mereka ke Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Mereka berharap dapat dilibatkan dalam kegiatan cetak sawah tersebut.