PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Kasus pencabulan yang menjerat Martin Hadi Suseno masih bergulir di Polres Muara Enim.
Namun begitu, sekolah tempat tersangka Martin bertugas baik sebagai Plt Kepala SDN 1 Tungkal Ilir dan guru di SDN 18 Tungkal Ilir mengaku tidak ada siswa yang menjadi korban pencabulan si oknum pendidik itu.
Setelah Korwil Tungkal Ilir, Edi Slamet memastikan tidak ada siswa di SDN 1 Tungkal Ilir yang menjadi korban, kini Kepala SDN 18 Tungkal Ilir buka suara.
Kepala SDN 18 Tungkal Ilir, Hartati mengungkapkan jika kasus yang menjerat Martin cukup mengejutkan pihak sekolah.
Bukan hanya dirinya sebagai kepala sekolah, tetapi juga bagi seluruh guru dan siswa.
"Kami sangat terkejut saat membaca pemberitaan itu," kata Hartati, dihubungi harianbanyuasin.com, Senin 17 Juli 2023.
BACA JUGA:Kasus Pencabulan Oknum Guru, Korwil Tungkal Ilir: Tidak Ada Korban yang Melapor
Kata dia, selama menjadi guru di SDN 18 Tungkal Ilir, Martin dikenal sebagai sosok guru yang pendiam.
"Pendiam, tidak banyak bergaul dengan guru-guru lainnya," katanya.
"Banyak di ruangan guru, kalau ada pelajaran langsung ke kelas anak-anak. Setelah itu langsung pulang," bebernya.
BACA JUGA:Guru Cabul di Muara Enim, Kepala Disdikbud Banyuasin Pastikan tak Ada Korban di Banyuasin
Dan aktivitas ini menjadi kebiasaannya sejak menjadi CPNS dan ditugaskan di SDN 18 Tungkal Ilir pada Tahun 2019.
"Karena kan rumahnya di Keluang, lumayan jauh kalau dari Tiga Duri (lokasi SDN 18 Tungkal Ilir). Makanya lebih banyak dia mengejar ya mengejar saja, tidak begitu banyak bercerita dengan rekan-rekannya," jelas Hartati.
Namun, memang sejak Juli 2022, Martin Hadi Suseno baru pindah dan menempati rumah dinas guru.