“Terima kasih,” ucap si kerbau senang.
Si kerbau pun langsung pergi menuju rejung tempat Putri Rinduwati.
Dalam perjalanannya, kerbau kembali bertutur dengan lemah lembut, “Putri Lebak, Putri Penengah, Putri Rinduwatiku.”
Cukup lama ia berjalan hingga sampailah ia setelah sampai di rejung yang besar tempat putrinya, Putri Rinduwati.
Mendengar ibunya menyair namanya, Putri Rinduwati pun mendekati si kerbau.
Segera dibersihkannya darah-darah yang mengalir dari kepala si kerbau.
Luka di kepala si kerbau segera diobatinya. Putri Rinduwati pun mengajak si kerbau tinggal dengannya.
Putri Rinduwati sangat menyayangi si kerbau. Sikapnya sangat berbeda dengan kedua saudaranya.