Dengan terbentuknya perkampungan lama kelamaan berita ini terdengarlah oleh Sultan Palembang dan dikirimlah utusan untuk menyelidiki kebenarannya.
Setelah diketahui kebcnarannya dan berdasarkan pernyataan masyarakat yang ada di situ bersedia untuk tunduk dan patuh pada Kesultanan Palembang.
Maka diakui perkampungan tersebut menjadi Desa/Marga dan ditunjuklah seorang kepala Marga dengan pangkat Ngabechi yang dijabat oleh Ladjim.
Dari letak yang strategis tersebut sehingga tempat ini menjadi jalur lintas pedagang yang berasal dari Portugis. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan maka ditunjuklah seorang Demang yang bernama Paluwo.
Dalam menjalankan tugasnya kedua pemimpin ini dikenal sangat dekat dengan masyarakat, arif dan bijaksana.
Kedua kelurga ini sepakat untuk menikahkan anaknya yang bernama Husen dengan Sipah kemudian mendapatkan cucu bernama Hasan.
Kemudian Hasan menggantikan kakeknya memimpin Sungsang, tetapi Demang Oesen tidak lama memimpin karena saki.
Dia diganti oleh anaknya, Oesen Nasarudin yang kemudian diganti oleh Djenal.