Kau Bukan Cinta Sejatiku

Minggu 08-01-2023,06:22 WIB
Reporter : Amin Mukri
Editor : Yanti

 

Terenyuh aku mendengar ceritanya. Memang dari awal aku sudah menduga, bahwa Si Hitam manis memang kurang kasih sayang dari orang yang tersayang, makanya dia mencari orang yang dapat memberikan kasih sayang kepadanya.

 

Sebagai laki-laki normal, aku tidak menampik, bahwa aku menyukainya.

 

Tapi suka dalam arti bukannya cinta, hanya sebatas kasih sayang untuk memberikan semangat dalam hidupnya yang kurang perhatian dari figur seorang ayah.

 

Suatu ketika, tepatnya pertengahan bulan Januari 1993 di malam Minggu, aku sedang duduk di teras kos ku, sambil menikmati rokok GP.

 

Terasa ada yang meniup telingaku dari belakang, spontan tanganku mengangi mukanya yang mulus, rupanya si doi yang bercanda.

 

Bukannya dia terkejut, tapi malahan melihat jariku yang ada cincin terbuat dari kuningan uang 10 rupiah.

 

"Inilah nanti bakal mas kawin kita kak," harapnya. Aku tersenyum dengan sikap yang dingin.

 

Setelah lebih dari satu jam bercengkrama, kami pun beranjak dari tempat duduk, menuju Pasar Panorama. Si dia lebih memilih makan nasi goreng, kebetulan selera pun sama.

Tags :
Kategori :

Terkait