BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Generasi Emas Jadi Cemas

Generasi Emas Jadi Cemas

Hawa (Ibu Rumah Tangga)--

Sejak itu katanya demokrasi membuat berbagai payung hukum yang melegakan liberalisasi pendidikan dengan tetap menjamin pendidikan sebagai komoditas bisnis propasar industri dan mengebiri peran negara sebagai penanggung jawab pendidikan. 

Begitu juga adanya triple helix yang menggabungkan unsur akademik, bisnis, dan pemerintah menjadi prinsip penyelenggara pendidikan.

Keberadaan konsep Ini bersenyawa dengan konsep word class university (WCU) yang ramai digaungkan selama satu dekade terakhir.

Salah satu standar perguruan tinggi yang layak di sebut WCU adalah perguruan tinggi yang berbadan hukum.

Jadi kebijakan ini menjadikan pendidikan sebagai dagangan mahal yang diperjualbelikan, sehingga tidak semua orang bisa menikmatinya.

Hubungan yang dibangun antara negara dan rakyat nya makin tampak sebagai hubungan antara pedagang dan pembeli, sedangkan posisi penguasa hanyalah sebagai regulator, perpanjangan tangan kepentingan para kapitalis.

Inilah wajah buruk penerapan pendidikan kapitalisme.

Pendidikan dalam Islam 

Islam memandang pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap rakyat. Oleh karena itu, negara bertanggung jawab penuh untuk menyediakan pendidikan terbaik.

Konsep pendidikan dalam Islam bersifat merata dan tidak mahal sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya besar.

Untuk membiayai pendidikan negara mempunyai alokasi sendiri di Baitulmal yang diperoleh dari pengelolaan sumber daya alam, pembayaran jizyah, kharoj, fa'i, ghonima, dan sebagainya.

Apabila Baitulmal tidak mencukupi kebutuhan pendidikan, negara akan mendorong orang kaya untuk menginfakkan hartanya untuk pendidikan.

Islam melarang keras adanya campur tangan atau bahkan mengalihkan pembiayaan pada korporasi.

Jadi hanya sistem Islam yang mampu memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat.

Jika mau tulus menyelamatkan pemuda dan negeri ini dari bahaya msistem pendidikan kapitalis sekuler, ia harus mendukung penuh para pemuda yang berfikir  cemerlang, ikhlas, dan sungguh-sungguh berjuang untuk kembalinya penerapan Islam.

Sumber: