BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Penyebab Penyakit Keriting Daun pada Tanaman Cabai dan Tips Mengatasinya !

Penyebab Penyakit Keriting Daun pada Tanaman Cabai dan Tips Mengatasinya !

Penyebab penyakit keriting daun pada tanaman cabai yang menghambat pertumbuhan dan buah.--foto instagram @infarm.id

Salah satu cara efektif untuk mencegah penyakit keriting daun adalah dengan menggunakan bibit cabai yang tahan terhadap penyakit.

Beberapa varietas cabai telah dikembangkan untuk memiliki ketahanan terhadap virus dan hama yang menyebabkan keriting daun.

Pilih bibit dari sumber yang terpercaya dan pastikan bibit tersebut bebas dari penyakit.

3. Pengendalian Hama

Kutu daun dan thrips merupakan hama utama yang sering menjadi vektor (pembawa) virus penyebab keriting daun. Berikut beberapa langkah pengendalian hama yang bisa dilakukan:

Penyemprotan Insektisida: Gunakan insektisida yang tepat untuk mengendalikan populasi kutu daun dan thrips. Pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dan perhatikan waktu penyemprotan agar efektif.

Penggunaan Jaring Anti Serangga: Memasang jaring anti serangga di sekitar tanaman dapat mencegah masuknya hama ke area tanaman.

Rotasi Tanaman: Rotasi tanaman dengan tanaman lain yang tidak rentan terhadap hama dapat membantu mengurangi populasi hama di lahan.

4. Pemupukan yang Tepat

Pemupukan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman cabai. Pemupukan yang baik akan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.

Berikut beberapa tips pemupukan:

Gunakan Pupuk Organik: Pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.

Pupuk NPK: Gunakan pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dengan komposisi yang seimbang sesuai kebutuhan tanaman. Nitrogen penting untuk pertumbuhan daun, fosfor untuk pertumbuhan akar, dan kalium untuk pembentukan buah.

Aplikasi Mikro Nutrien: Mikro nutrien seperti magnesium dan kalsium juga penting untuk kesehatan tanaman. Pastikan tanaman mendapatkan cukup mikro nutrien ini.

5. Pengelolaan Lingkungan Tanam

Sumber: