Ternyata Buah Nanas bisa Melindungimu dari Kanker Payudara, Stroke, dan Pikun. Simak Penjelasannya!

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Dalam dunia yang terus berubah dan berkembang, penelitian terus membuka rahasia kesehatan yang tersembunyi di dalam makanan sehari-hari kita.

 

Salah satu bintang  dalam kategori ini adalah buah nanas yang telah menarik perhatian para peneliti kesehatan.

Bukan hanya memberikan rasa segar dan lezat, tetapi nanas juga diyakini memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.

BACA JUGA:Mengungkap 5 Kebiasaan di Pagi Hari yang Tak Disadari, Potensial Membuat Tubuh Gemuk

BACA JUGA:Tak Perlu Dikupas, 5 Buah dan Sayur ini Sebaiknya Dimakan Bersama Kulitnya

Termasuk di dalamnya kemampuan untuk mencegah penyakit serius seperti kanker payudara, stroke, dan pikun.

Penelitian terkini menunjukkan bahwa nanas kaya akan senyawa-senyawa bioaktif yang dapat berperan sebagai agen antikanker.

Salah satu senyawa tersebut adalah bromelain, enzim yang ditemukan dalam jumlah signifikan dalam nanas.

BACA JUGA:Kenali 6 Tanda-tanda Ginjal Tidak Sehat: Awasi Kesehatan Ginjal Anda Sejak Dini

BACA JUGA:4 Makanan Pencegah Pikun yang Perlu Anda Coba

Bromelain telah dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan antitumor, yang dapat membantu melawan pertumbuhan sel kanker.

Studi terbaru yang dilakukan oleh para ahli kesehatan menunjukkan bahwa konsumsi rutin nanas dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara pada wanita.

Meskipun mekanisme pasti dari efek ini masih menjadi bagian dari penelitian lebih lanjut, namun ketersediaan nutrisi penting dalam nanas seperti vitamin C, mangan, dan serat diyakini memainkan peran kunci dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan menekan pertumbuhan sel kanker.

BACA JUGA:Jantung Pisang, Rahasia Kesehatan yang Tersembunyi

BACA JUGA:8 Keajaiban Rebusan Daun Sirsak yang Berkhasiat Luar Biasa untuk Kesehatan

Nanas bukan hanya sekadar buah lezat; ia juga merupakan sumber serat yang sangat baik.

Serat memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan sistem kardiovaskular, dan penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi serat yang cukup dengan penurunan risiko serangan stroke.

Serat dalam nanas dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, kandungan kalium dalam nanas dapat membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran normal, mengurangi risiko terjadinya hipertensi, yang merupakan faktor risiko tambahan untuk stroke.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh populasi dunia adalah peningkatan kasus demensia dan pikun seiring bertambahnya usia.

Namun, nanas bisa menjadi pahlawan tak terduga dalam melawan penuaan otak.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dan antiinflamasi dalam nanas dapat memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif dan peradangan, yang keduanya dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit neurodegeneratif.

Selain itu, kandungan vitamin C dalam nanas diyakini dapat membantu meningkatkan kesehatan otak dengan melindungi sel-sel saraf dari kerusakan oksidatif.

Dengan demikian, nanas tidak hanya memberikan kesegaran pada lidah, tetapi juga pada kesehatan otak, membantu mengurangi risiko terjadinya pikun seiring bertambahnya usia.

Meskipun manfaat nanas dalam pencegahan kanker payudara, stroke, dan pikun sangat menarik, penting untuk diketahui bahwa konsumsi buah ini sebaiknya menjadi bagian dari pola makan yang seimbang.

Menggabungkan nanas dengan berbagai buah dan sayuran lainnya dapat memastikan bahwa tubuh mendapatkan beragam nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.

Idealnya, nanas sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk segar untuk memanfaatkan kandungan nutrisi penuhnya.

Namun, jus nanas juga dapat menjadi pilihan yang baik, meskipun perlu diingat bahwa jus seringkali mengandung lebih banyak gula tanpa serat yang sama seperti buah utuh.

Makanan utuh selalu menjadi pilihan terbaik untuk memaksimalkan manfaat kesehatan.

Dengan demikian, buah nanas bukan hanya sebuah camilan yang enak, tetapi juga merupakan investasi kesehatan yang berharga.*

Sumber: