BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Denmark Open 2012, Awal Kesuksesan Ahsan/Hendra Sebagai Pasangan Ganda Putra

Denmark Open 2012, Awal Kesuksesan Ahsan/Hendra Sebagai Pasangan Ganda Putra

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pertama kali dipasangkan langsung sukses menembus babak semifinal Denmark Open 2012.--

BACA JUGA:Pramudya/Yeremia Resmi Berpisah, Berikut Penjelasan Pramudya Terkait Keputusannya Keluar dari Pelatnas PBSI

Ada kekalahan dan kemenangan yang pernah mereka rasakan. Bahkan, beberapa momen kemenangan dan kekalahan masih membekas hingga saat ini. 

Dalam sebuah kesempatan, pasangan berjuluk The Daddies ini mengungkapkan kekalahan yang paling menyesakkan bagi mereka adalah di babak semifinal All England 2013. Keduanya sepakat tentang hal ini. 

Pada pertandingan kala itu, Ahsan/Hendra seharusnya dapat mengalahkan pasangan asal China, Liu Xiao Long/Oiu Zi Han. 

Namun tanpa disangka, mereka justru tumbang melalui rubber aarne, 12-21, 21-13, dan 17-21.

Namun, dalam hal urusan kemenangan yang paling berkesan, keduanya sedikit memiliki perbedaan pendapat. 

Bagi Hendra Setiawan, kemenangan yang paling berkesan untuknya selama berpasangan dengan Mohammad Ahsan adalah saat meraih gelar juara dunia pada 2015. 

Pasalnya, saat itu turnamen digelar di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia. Ajang itu pun bertepatan pada 16 Agustus 2015.  

Tak ayal, kemenangan itu menjadi spesial karena menurut Hendra karena meraih gelar juara dunia di negeri sendiri dan bertepatan sebelum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Baginya, itu suatu kebanggan yang tak terkira. 

“Kami menang pertandingan itu (Kejuaraan Dunia) di Jakarta dan sebelum 17 Agustus. Jadi, ada perasaan senanglah bisa memberi kado untuk ulang tahun Indonesia,” kata Hendra.

Berbeda dengan Hendra, Ahsan mengaku jika kemenangan yang paling berkesan adalah di final All England Open 2019. 

Ahsan mengatakan bahwa kemenangan itu sangat berkesan karena menjadi titik balik baginya bahwa mereka masih mampu bersaing di usia yang sudah tidak muda lagi. 

“Buat saya, kemenangan itu menjadi titik balik untuk saya dan Hendra. Awalnya kami kira sudah tidak bisa bersaing, tetapi gelar All England Open 2019 membuktikan kami bisa. Sejak saat itu saya dan Hendra jadi punya keyakinan kalau kami bisa jadi juara,” kata Ahsan. 

Itulah kekalahan dan kemenangan paling berkesan untuk Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.***

Sumber: