Pemutakhiran Data Keluarga BKKBN Bagi Keluarga Berisiko Stunting Dimanfaatkan untuk 3 Program Ini

Pemutakhiran Data Keluarga BKKBN Bagi Keluarga Berisiko Stunting Dimanfaatkan untuk 3 Program Ini

Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) --

Kalimantan Timur (31,30 persen), Sulawesi Selatan (30,32 persen), dan Lampung (30,21 persen).

“Pemutakhiran dilakukan dengan dua metode pengumpulan data, yaitu metode formulir (paper based) dan telepon pintar (smartphone) yang ditentukan berdasarkan pemetaan yang dilakukan provinsi,” kata Lina.

Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2023 dilaksanakan untuk meningkatkan akurasi dan kualitas data pensasaran agar intervensi yang dilakukan dapat menjadi lebih tepat dan akurat. 

Untuk Program Bangga Kencana, data hasil Pendataan Keluarga dan Pemutakhirannya digunakan sebagai dasar dalam perencanaan, penyelenggaraan, pemantauan serta evaluasi yang diukur melalui capaian indikator Utama (IKU) BKKBN berdasarkan Renstra BKKBN 2020-2024.

Yaitu Angka kelahiran total per Wanita Usia Subur (TFR).

Angka kelahiran 1.000 wanita pada kelompok umur 15-19 tahun (ASFR).

Angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (mCPR) untuk perempuan 15-49 tahun.

Persentase peserta KB Aktif (PA) MKJP, Median Usia perkawinan Perempuan (MUKP).

Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmeetneed), tingkat putus pakai kontrasepsi.

Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), dan menghitung persentase masyarakat yang terjangkau Program Bangga Kencana.*

Sumber: