Tri Dharma
--
omami clan
Tentang meng"Islamkan (mungkin meng"Arabkan) nama Jawa jadi ingat sebuah anekdot tentang seorang gubernur Jawa Tengah pada masa orba yang pada sebuah rapat bersama anggota dewan, mengusulkan agar sekiranya dapat men"Jawakan beberapa istilah sampai nama. Yang sang gubernur lupa adalah bahwa namanya sendiri yaitu Ismail. Sampai ada salah seorang anggota dewan nyeletuk "berarti kalau nama saya Ismail maka kalau di Jawakan jadi Semangil ya pak gub". Tanpa tawa dan kata lagi sang gubernur kemudian segera menutup rapat tersebut. Yang terjadi selanjutnya anda sudah tahu.
Udin Salemo
Sebagai orang yang berasal dari Minang saya tergerak menanggapi komentar pak Thamrin Dahlan dibawah. Waktu kecil saya selalu kagum akan orang yang baru pulang dari rantau. Melihat penampilannya berpakaian yang necis; bahan pakaian yang terkesan mahal; sisiran rambut yang klimis; ada aksesories jam tangan, cincin emas melingkar di jari dan rantai emas menggayuti dada. Mudah membagikan uang ke anak kecil. Melihat itu semua timbul keinginan untuk mengikuti jejak sang perantau jika sudah dewasa. Dari kecil ada satu pantun yang selalu diulang ulang oleh niniak mamak (pemimpin dalam kaum/suku) yang menambah motivasi untuk jadi perantau. Beginilah bunyinya: Karatau madang di hulu/ Babuah babungo balun/ Ka rantau bujang dahulu/ Di rumah paguno balun/ #everyday_berpantun
Cipto Kurniawan Tjhin
Wagiman : Wawasan luas Gigih berIman
Mbah Mars
Saya agak tahu bahwa nama-nama Jawa itu merupakan hasil adaptasi dari nama-nama Arab. Misal, Amat itu adaptasi dari Ahmad. Paijan dari kata Fauzan (Orang yang beruntung). Paimo dari kata Fahmun (Paham). Paijo dari kata Faizun. Sokaryo dari Zakaria dsb. Saya mikir, jangan-jangan Wagiman juga berasal dari Bahasa Arab. Maka saya cari kata-kata yang mirip dengan nama Wagiman dalam Bahasa Arab. Ketemunya "Waghoman" yang berarti kesulitan. Sedangkan "wahaman" bermakna "khayalan". Sementara "wajaman" berarti "kekang". Tiga kata tersebut berkonotasi negatif. Tidak cocok blas dengan karakter Pak Dhe Wagiman Pati. Lha Pak Dhe Wagiman Pathi itu selalu bisa mengatasi kesulitan, tidak suka berkhayal dan hidupnya bebas tak terkekang je. Tapi ya begitulah kadang nama itu tidak klop dengan realitasnya. Namanya Muhammad Saleh orangnya malah jadi gentho. Namanya Rugiman eee malah selalu bathi terus dan pinter berdagang. Di situlah cocoknya fatwa Mbah Shakespeare, "Apalah arti sebuah nama". Gitu saja buat tombo kangen karena jarang komen. Gak tahu apa di bawah sana sudah ada yg komen serupa.
Atho'illah
Saya jadi penasaran, nama Wagiman itu artinya? Apakah nama Wagiman memiliki arti buruk sehingga dianggap tidak islami? Atau dianggap tidak islami karena namanya menggunakan nama Jawa murni? Nama Ibrahim Wagiman menjadi terkesan wagu karena menggunakan unsur Jawa murni dan Arab murni. Saran saya, untuk nama tambahannya, coba menggunakan kosa kata Arab yang terjawakan. Misalnya: Akmad, Mukamad, Kasan, Kusen, Duloh, Durakman, atau Dakelan. Dakelan Wagiman kayaknya cocok tuh. Hahaha
Sumber: