BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Remaja Hebat dan Berkualitas dengan Islam

Remaja Hebat dan Berkualitas dengan Islam

Lebih dari itu, pendidikan hari ini hanya sekadar formalitas saja. Dikutip dari Republika.com (14/7), Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan bagi sebagian generasi Z mulai meyakini gelar tidak menjamin kompetensi seseorang. Gelar bukan segalanya, sarjana tidak menjamin kesiapan bekerja dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. 

 

Gen Z ini adalah generasi yang hidup di era digital. Dimana no gadget no life. Setiap detik, setiap aktivitas manusia tidak pernah ketinggalan handphonenya. Pekerjaan menjadi konten kreator lebih menjanjikan daripada harus mengenyam pendidikan. 

 

Lihatlah, betapa banyak kreator TikTok sukses meraup uang banyak hanya demi konten. Dahulu orang biasa, sekarang luar biasa. Rumah, mobil, pakaian branded bisa dengan mudah dibeli hanya dengan konten.

 

Wahai generasi muda! Sadarilah bahwa PR kita masih banyak. Jangan sampai kita terus jauh dari tujuan hidup kita sebenarnya. Sehingga kita mudah terserang hedonisme, gaul bebas, narkoba, tawuran, bahkan LGBT. Hidup itu bukan cuma hari ini, esok atau nanti. Tapi, ada kehidupan dunia yang harus dijalani dan kehidupan akhirat tempat kembali kita nanti. 

 

Maka, seharusnya tujuan hidup kita bukan sekadar senang-senang tanpa tujuan. Tapi lebih dari itu, yakni meraih ridho Allah Swt. Supaya tempat kembali kita nanti adalah surga-Nya. Kita kekal di dalamnya.

 

Islam sudah memberikan step by step buat remaja paham tujuan hidupnya. Yakni dengan menanamkan iman bagi setiap individu. Sehingga, ketakwaan akan diraih dan manusia akan terikat dengan hukum syariat dalam melakukan perbuatannya. 

 

Selain itu, pembentukan karakter generasi dalam Islam melalui pendidikan yang ideal. Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk membentuk syakhsiyyah (pola pikir dan pola sikap) islami. Sehingga, kurikulum pendidikannya wajib berlandaskan akidah Islam.

 

Indikator keberhasilannya adalah dengan melihat anak didik atas kesadaran diri mampu menghindari kemaksiatan kepada Allah Swt. Jadi, jelaslah bahwa pendidikan bukan sekadar mengerjakan soal, dan mendapat nilai besar yang tertulis di ijazah. Lebih dari itu, pendidikan adalah pembentukan karakter bertakwa yang kaya Ilmu Pengetahuannya.

Sumber: