Koperasi BMS 11 tahun Tak Pernah Gelar RAT
PERMASALAHAN yang dihadapi anggota Koperasi Bina Mitra Sawit BMS Desa Penuguan Kecamatan Selat Penuguan hingga kini belum menemukan titik temu Sejak didirikan tahun 2010 hingga kini pengurus tak pernah menggelar Rapat Anggota Tahunan RAT Alhasil pendapatan dan pengeluaran uang yang dikelola pengurus tak pernah diketahui anggota Bahkan sejumlah anggota mengaku tak jelas menerima gaji dari plasma sawit yang dikelola PT Hindoli tersebut Upaya penyelesaian masalah internal koperasi tersebut sudah sejak lama namun hingga kini belum menemukan titik temu Mediasi antara anggota dengan pengurus koperasi Rabu 6 10 kemarin kembali digelar kali ini difasilitasi Camat Selat Penuguan di Kantor Kecamatan Selat Penuguan Anggota Koperasi Bina Mitra Sawit yang dikuasakan kepada Kuasa Hukum Puji menegaskan jika seluruh anggota menuntut agar pengurus koperasi untuk secara rinci melaporkan terkait uang yang dikelola Mengingat anggota merasa tidak ada kecocokan Kami datang ke sini untuk membenahi apa yang menjadi permasalahan yang disampaikan anggota koperasi kepada kami selaku kuasa hukum Tentunya koperasi didirikan atas dasar kekeluargaan bukan keluarga Yang kami pertanyakan adalah legal standing nya jelas Puji di hadapan forum Lebih lanjut dia mengatakan ada banyak yang harus dibenahi di internal kepengurusan koperasi Pertama jumlah riil anggota koperasi Mengingat anggota tidak tahu jumlah sebenarnya seluruh anggota koperasi Kemudian selama berdiri pengurus tidak pernah menggelar RAT Padahal jelas dalam aturannya pengurus koperasi minimal harus menggelar RAT satu kali dalam satu tahun Karena disanalah nanti disampaikan laporan keuangan Nah ini tidak ada sama sekali sejak tahun 2010 berdiri hingga saat ini tidak ada laporan keuangan tegasnya Selain itu juga yang menjadi tuntutan anggota dibeberkan Kuasa Hukum jika besaran gaji yang diterima seluruh anggota tidak masuk akal Kenapa kami bilang tidak masuk akal Sebab sejak didirikan anggota hanya menerima gaji Rp 150 000 Harusnya kan ada kenaikan Dan angka tersebit seharusnya dijelaskan dalam RAT nyatanya tidak pernah ada RAT Sehingga menjadi tanda tanya besar Kemana uang anggota selama 11 tahun itu tegasnya Lantas yang menjadi permasalahan yang tak kalah kronisnya kata Puji yakni terkait keanggotaan Mengingat sudah banyak plasma yang telah diperjualbelikan dan sudah menjadi hak orang lain Anggota juga menuntut agar AD ART koperasi untuk diubah Karena dalam AD ART yang menjadi anggota adalah warga Penuguan yang memiliki lahan Tapi sekarang lahan itu sudah berpindah kepemilikan Sehingga banyak yang tidak terakomodir karena tersandung AD ART koperasi yakni huruf f bebernya Sementara Ketua Koperasi Bina Mitra Sawit demisioner Teguh menyebut jika apa yang dia lakukan sudah sesuai dengan AD ART koperasi Terkait hutang anggota koperasi ke pihak bank berkisar Rp 1 2 M hingga Rp 2 M Karena ada hutang ke bank yang harus dibayar anggota yang berjumlah 1 560 orang Dan sekarang koperasi sudah memiliki ketua yang baru dan itu sudah sesuai mekanisme ucapnya Menanggapi hal itu Asisten I Setda Banyuasin Hasmi SSos mengharapkan agar permasalahan ini berakhir damai Kita mencari win win solution kita selesaikan satu per satu Yang menjadi prioritas adalah merubah AD ART dan memilih kepengurusan yang baru tuturnya yan
Sumber: