Syarat Vasektomi untuk Penerima Bansos, Tepatkah?

Syarat Vasektomi untuk Penerima Bansos, Tepatkah?

Ismawati--doc

BACA JUGA:Telaah Standar Kehidupan yang Benar

BACA JUGA:Bahagia Merindu Ramadan

Hanya saja, KDM menyebut bahwa vasektomi bukan untuk disalahgunakan bebasnya berhubungan, vasektomi bukan mematikan kejantanan, namun vasektomi berperan untuk menjaga keseimbangan perekonomian (rmoljabar.id, 4/5/25).

Meski menuai pro dan kontra, program vasektomi ini nyatanya telah berjalan.

Mantan Bupati Purwakarta ini mengonfirmasi bahwa program KB pria sudah berjalan.

Bahkan, selama ini setiap orang yang meminta bantuan kepada dirinya diminta untuk vasektomi, dan diberikan insentif Rp500 ribu. 

Sementara itu, sebanyak 200 pria mendaftar untuk melakukan vasektomi di wilayah Pantura, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Hal ini dilakukan lantaran demi perencanaan keluarga, sebagian besar peserta mengaku mengikuti program tersebut agar tetap bisa menerima bansos (viva.co.id, 2/6/2025).

Salah Kaprah

Jika kita melihat akar permasalahan munculnya rencana vasektomi, demi mengentaskan kemiskinan adalah hal yang salah kaprah.

Ibarat orang yang sakit, salah identifikasi penyakit, dan juga salah pemberian obat.

MUI telah memfatwakan haram melakukan vasektomi.

Meski dikatakan vasektomi bukan mematikan kejantanan, tetapi prosedur pengembalian vasektomi bukanlah hal yang mudah.

Tingkat keberhasilan pembalikan vasektomi (vasektomi reversal) berkisar antara 60–95 persen, tergantung pada beberapa faktor.

Artinya, peluang laki-laki mengembalikan kesuburannya amatlah kecil.

Sumber: