HARIANBANYUASIN.COM - Anggota DPR RI tengah merasakan euforia besar dalam beberapa pekan terakhir. Bukan karena kinerja mereka yang diapresiasi publik, melainkan karena gaji dan tunjangan yang melesat naik.
Tunjangan perumahan, misalnya, naik Rp 50 juta per bulan.
Total gaji dan tunjangan yang dibawa pulang para anggota dewan mencapai lebih dari Rp 100 juta setiap bulan.
BACA JUGA:Islam, Lahirkan Generasi Terbaik
BACA JUGA:Siswa Makin Brutal, Potret Buram Generasi
Kenaikan gaji dan tunjangan ini terasa ganjil ditengah efisiensi anggaran yang digaungkan oleh pemerintah.
Padahal, rakyat sudah sedemikian tercekik dengan berbagai permasalahan ekonomi.
Maraknya PHK dan kenaikan tarif PBB yang melesat hanya segelintir masalah yang tampak.
BACA JUGA:80 Tahun Kemerdekaan, Indonesia Masih Terjajah?
BACA JUGA:Kelaparan Sistemik di Gaza, Butuh Persatuan Umat
Padahal, sebagian besar kalangan menilai kinerja DPR dianggap tidak memuaskan.
Banyak Undang-undang yang sudah disahkan DPR justru menuai kontroversi, karena tidak melibatkan partisipasi publik.
Di sisi lain, APBN sampai dengan semester I tahun 2025 masih mengalami defisit sebesar Rp.204,2 triliun pada pertengahan 2025.
BACA JUGA:Perang Iran–Israel 2025: Jalan Buntu Nasionalisme dan Solusi Islam
BACA JUGA:Pendidikan Islam, Wujudkan Generasi anti Bully