Bisnis Jual Beli Bayi Makan Marak, Buah Penerapan Ekonomi Kapitalis

Rabu 15-01-2025,13:58 WIB
Reporter : Fitri Handayani
Editor : Fidiani

Selain itu matinya hati nurani dan adanya pergeseran nilai kehidupan di Sistem Kapitalis saat ini membuat banyak manusia menjadi tamak, materi dijadikan sebagai standar kebahagian.

Maka wajar kita dapati banyak ibu yang tega mengeskpoitasi anaknya bahkan memperdagangkan anaknya.

Selain itu juga faktor terbesar yakni akibat tumpulnya hukum dan abainya negara dalam mengurus rakyat. 

Keberadaan sindikat penjual bayi membuat praktek jual bayi tidak mudah diberantas. 

Aparat penegak hukum atau negara seolah kalah dengan keberadaan sindikat yang mencari keuntungan materi.

Hal ini membutuhkan kesungguhan negara untuk menyelesaikan akar masalahanya dan sistem sanksi yang tegas.

Hukuman yang ada saat ini tidak memberikan efek jera dan pencegahan terhadap tindak kejahatan. 

Misalnya kasus pembunuhan paling lama dikenakan hukuman 15 tahun, Lalu dipotong masa tahanan.

Mungkin jatuhnya ini separuh bahkan kurang. Setelah itu bebas. 

Faktanya hukuman saat ini tidaklah memberikan efek jera, wajar jika residivis penghuni hotel prodeo ini kerap kali keluar masuk penjara, inilah hukum negara yang mengadopsi sistem kapitalis demokrasi, disisi lain solusi yang ditawarkan negara hanyalah solusi tambal sulam dan tak banyak berdampak apa apa bagi masyarakat.

Berbeda dengan sistem yang diwariskan Nabi Muhammad SAW yang pernah tegak 13 abad lamanya, yakni sistem Islam.

Islam membangun manusia menjadi hamba yang beriman dan bertakwa sehingga perilakunya sesuai dengan hukum syara.

Ini adalah buah penerapan Sistem Pendidikan Islam dan juga penerapan sistem kehidupan sesuai dengan Islam termasuk dalam sistem pergaulan.

Selain itu, jaminan negara atas kesejahteraan individu per individu akan menjaga diri rakyat dari perbuatan mencari harta dari cara yang haram, caranya adalah dengan menegakkan aturan-aturan islam dalam seluruh aspek kehidupan. 

Negara wajib menjamin setiap warganya agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu sandang, papan dan pangan.

Saat semua kebutuhan pokok warga terpenuhi, mereka tidak akan terdorong untuk melakukan berbagai tindak kejahatan. 

Kategori :