Sebaiknya pilih varietas yang sesuai dengan iklim lokal Anda dan yang memiliki daya tahan terhadap hama atau penyakit tertentu.
4. Penanaman Benih
Tanam benih kacang panjang dengan kedalaman sekitar 2-3 cm dan beri jarak sekitar 15 cm antar benih jika menggunakan wadah besar.
Jika Anda menggunakan pot atau polybag, pastikan benih ditanam secara merata dan tidak terlalu rapat.
Setelah menanam benih, tutup dengan sedikit tanah dan siram perlahan hingga tanah tetap lembab.
5. Penyediaan Penopang atau Media Vertikal
Karena kacang panjang merupakan tanaman merambat, Anda harus menyediakan penopang agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.
Di lahan sempit, cara terbaik adalah dengan menggunakan sistem vertikal.
Anda bisa menggunakan tiang bambu, kawat, atau pagar untuk mendukung tanaman merambat.
Pastikan penopang cukup kuat untuk menahan berat tanaman yang terus berkembang.
Jika Anda menanam di balkon atau teras, Anda juga bisa menggunakan rak bertingkat atau sistem trellis untuk memaksimalkan ruang vertikal.
Dengan demikian, meskipun lahan sempit, tanaman kacang panjang tetap dapat merambat dengan bebas.
6. Perawatan Rutin
Perawatan kacang panjang cukup sederhana. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Penyiraman: Tanaman kacang panjang memerlukan penyiraman yang cukup, tetapi jangan sampai ada genangan air. Siram secara teratur, terutama saat cuaca panas, namun pastikan tanah memiliki saluran drainase yang baik.
- Pemupukan: Untuk merangsang pertumbuhan dan hasil panen yang optimal, lakukan pemupukan setiap 2 minggu sekali dengan pupuk organik atau pupuk kandang. Pupuk NPK juga dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
- Penyiangan: Lakukan penyiangan untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman agar tidak mengganggu pertumbuhannya.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Meskipun kacang panjang cukup tahan terhadap hama, Anda tetap perlu menjaga tanaman dari gangguan seperti kutu daun atau ulat.