Rapat ini membahas berbagai aspek teknis yang akan menjamin acara berlangsung aman dan sesuai harapan.
Debat yang sebelumnya dijadwalkan pada Kamis, 24 Oktober, harus diundur menjadi Sabtu, 26 Oktober, karena padatnya agenda KPU Banyuasin dan bentrok dengan kegiatan KPU Sumatera Selatan.
Meski semula akan menggunakan Hotel Wyndham, perubahan tempat dilakukan ke Hotel Novotel karena keterbatasan tempat di Wyndham yang sudah dipesan oleh pihak lain.
“Kami ingin memanfaatkan Hotel Wyndham untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyuasin, tapi karena bentrok, akhirnya acara dipindahkan ke Novotel,” jelas Legar.
Masukan dari Tim Paslon Diharapkan
Komisioner KPU Rahmad juga menekankan bahwa mereka sangat terbuka terhadap masukan dari tim perumus masing-masing Paslon terkait format dan desain debat.
“Kami ingin menciptakan debat yang berkualitas dan kondusif, sehingga masukan dari kedua kubu sangat kami harapkan,” kata Rahmad.
Dengan masukan tersebut, KPU optimis acara akan berlangsung lebih baik dan menghadirkan debat yang menggugah pemikiran pemilih.
Pembatasan Jumlah Peserta dan Pengamanan Ketat
Demi menjaga keamanan dan kenyamanan, KPU Banyuasin membatasi jumlah peserta yang diperbolehkan hadir dalam ruang debat.
Komisioner KPU Torana menegaskan bahwa hanya 100 orang perwakilan dari masing-masing Paslon yang diizinkan masuk ke dalam ruangan.
Selain itu, semua peserta harus mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
"Kami pastikan jumlah peserta sangat terbatas, demi menjaga keamanan dan kenyamanan selama debat berlangsung," tegas Torana.
Kepala Bagian Operasional Polres Banyuasin, Kompol Syamsul Zahri, juga menekankan bahwa meskipun acara digelar di Palembang, pihaknya tetap memberikan dukungan penuh untuk keamanan debat.
Polres Banyuasin akan berkolaborasi dengan Polrestabes Palembang untuk memastikan tidak ada gangguan selama acara berlangsung.