Selain itu, gurita memiliki sistem saraf yang kompleks, di mana dua pertiga dari neuronnya berada di tentakel mereka.
Hal ini berarti bahwa tentakel gurita bisa bergerak secara mandiri dan merespons rangsangan tanpa perlu perintah langsung dari otak pusat.
Ini juga memungkinkan gurita untuk melakukan beberapa tugas sekaligus dengan tingkat koordinasi yang tinggi.
Hewan Laut yang Soliter
Gurita adalah hewan soliter yang jarang berinteraksi dengan sesamanya, kecuali saat musim kawin.
Mereka lebih suka hidup sendiri di dasar laut, bersembunyi di celah-celah karang atau menggali lubang di pasir.
Gurita juga dikenal sebagai hewan yang sangat protektif terhadap sarangnya.
Mereka sering menggunakan benda-benda di sekitarnya seperti cangkang, batu, dan puing-puing laut lainnya untuk membuat "pintu" penutup yang melindungi sarang mereka dari ancaman luar.
Masa Hidup yang Singkat
Meskipun gurita memiliki kecerdasan luar biasa dan kemampuan bertahan hidup yang hebat, masa hidup mereka tergolong singkat.
Sebagian besar spesies gurita hanya hidup antara satu hingga dua tahun.
Setelah proses reproduksi, gurita betina biasanya mati setelah menetasnya telur.
Ini menjadi salah satu alasan mengapa gurita sering dipelajari dalam konteks evolusi dan perilaku adaptif mereka yang unik.
Penutup
Gurita bukan hanya hewan laut dengan tampilan fisik yang unik, tetapi juga memiliki kemampuan luar biasa yang membuatnya menjadi salah satu hewan paling menarik di lautan.
Dengan tiga jantung, kemampuan mimikri yang menakjubkan, dan kecerdasan yang memukau, gurita terus menjadi subjek penelitian yang memikat para ilmuwan.