"Kami harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk perbaikan kendaraan dan bahan bakar karena perjalanan yang semakin sulit," keluh salah satu pengusaha angkutan.
Sementara itu, masyarakat umum mengalami kesulitan mengakses layanan publik dan fasilitas kesehatan.
Dengan kondisi jalan yang rusak parah, warga kesulitan menjangkau rumah sakit atau pusat kesehatan, terutama dalam kondisi darurat.
Tindakan Pemerintah dan Harapan Warga
Menanggapi keluhan yang terus berdatangan dari warga, Camat Rambutan, Murshal, menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi jalan ini kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
"Kami telah menyampaikan laporan dan permohonan perbaikan. Informasi terakhir yang kami terima, perbaikan akan segera dilakukan oleh pihak PU Provinsi," jelas Murshal.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banyuasin, Apriansyah, juga menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan PU Provinsi Sumatera Selatan.
"Pihak PU Provinsi telah berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan," ujarnya. Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan kapan perbaikan akan dimulai.
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Banyuasin turut berupaya mengurangi risiko kecelakaan di ruas jalan yang rusak parah tersebut.
Petugas telah memasang rambu peringatan dan melakukan pengaturan lalu lintas secara berkala, terutama saat terjadi kecelakaan.
Meski begitu, upaya ini belum cukup untuk mencegah insiden yang terus terjadi.
Warga sekitar berharap agar perbaikan jalan dapat segera dilaksanakan, mengingat pentingnya akses ini untuk aktivitas sehari-hari.
Mereka juga meminta agar pemerintah melakukan pengawasan lebih ketat terhadap truk-truk over tonase yang melintas, demi menjaga agar kerusakan jalan tidak terus berulang.
Permasalahan yang telah berlangsung lama ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Banyuasin.
Dengan adanya komitmen dari pihak PU Provinsi, diharapkan kondisi jalan Palembang-Rambutan dapat segera diperbaiki, sehingga keamanan dan kenyamanan lalu lintas bisa kembali terjaga.