Ia dikenal atas kontribusinya dalam kalkulus awal, teori bilangan, dan hidrostatis.
Archimedes tidak hanya berperan dalam matematika murni, tetapi juga dalam pengembangan teknik dan sains.
India dan Aljabar
Selain Yunani, peradaban India juga memiliki peran penting dalam perkembangan matematika.
Pada abad ke-5 M, matematikawan India bernama Aryabhata mengembangkan sistem bilangan desimal dan konsep nol sebagai angka.
Penemuan ini sangat penting karena memungkinkan penghitungan yang lebih kompleks dan efisien.
Konsep nol kemudian menyebar ke dunia Arab dan Eropa, menjadi salah satu fondasi utama dalam matematika modern.
Seorang matematikawan lain yang berpengaruh dari India adalah Brahmagupta, yang menulis tentang aljabar dan memperkenalkan konsep-konsep penting seperti aturan perhitungan dengan nol dan bilangan negatif.
Al-Khwarizmi dan Pengembangan Aljabar
Di dunia Islam, pada abad ke-9 M, seorang matematikawan Persia bernama Al-Khwarizmi memainkan peran penting dalam pengembangan aljabar.
Karyanya, Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala, menjadi dasar dari istilah "aljabar" yang kita kenal saat ini.
Al-Khwarizmi memperkenalkan metode sistematis untuk menyelesaikan persamaan kuadrat, yang merupakan salah satu kontribusi terbesarnya pada matematika.
Karya Al-Khwarizmi kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menyebar ke Eropa, di mana ia menjadi dasar bagi perkembangan lebih lanjut dalam matematika selama Renaisans.
Matematika Modern
Pada abad ke-17, dua matematikawan besar, Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz, mengembangkan kalkulus, cabang matematika yang mempelajari perubahan.
Kalkulus menjadi alat penting dalam sains, teknik, dan ekonomi, memungkinkan pemodelan fenomena kompleks seperti gerak, pertumbuhan populasi, dan perubahan suhu.