BACA JUGA:Leo/Bagas Tembus Semifinal Hong Kong Open 2024 Setelah Tundukkan Wakil Korea
Cikal Bakal Berdirinya PSSI
Sepak bola memang bukan olahraga yang asing bagi Soeratin.
Selama di Eropa, ia banyak terpapar pada perkembangan sepak bola yang saat itu telah menjadi olahraga populer di sana.
Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1930, Soeratin memutuskan untuk mendirikan organisasi sepak bola nasional yang dapat menjadi wadah perjuangan melalui olahraga.
Pada 19 April 1930, di sebuah rapat kecil di Yogyakarta, Soeratin bersama beberapa tokoh lain resmi mendirikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Awalnya, organisasi ini didirikan sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi kolonial Belanda yang pada waktu itu juga memiliki organisasi sepak bola sendiri yang bernama Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU).
PSSI bukan sekadar organisasi olahraga, melainkan juga menjadi simbol perlawanan dan semangat kebangkitan nasional.
Soeratin dengan cermat menggabungkan semangat nasionalisme dengan olahraga yang sangat digemari oleh rakyat.
P endirian PSSI menjadi langkah besar dalam memperjuangkan kesetaraan dan kebebasan Indonesia, bahkan sebelum kemerdekaan resmi diproklamasikan pada tahun 1945.
Perjuangan Awal PSSI
Pada awal berdirinya, PSSI tidak langsung mendapat pengakuan yang luas.
Organisasi ini harus berjuang menghadapi tantangan dari NIVU dan juga dari pihak kolonial yang berusaha membatasi perkembangan olahraga di kalangan pribumi.
Namun, Soeratin terus berjuang untuk memperkenalkan PSSI ke seluruh wilayah Indonesia, dengan membentuk klub-klub sepak bola di berbagai daerah.
Melalui turnamen-turnamen lokal dan pertandingan persahabatan, PSSI mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Soeratin juga memanfaatkan sepak bola sebagai alat untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, di tengah-tengah perlawanan terhadap penjajahan.