Hati orang tua mana yang tak sedih, ketika anak yang dicintai ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan terdapat beberapa lebam di wajah.
Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur, tugas orang tua telah selesai dalam menjaga amanah yang Allah Swt. titipkan. Tinggal bagaimana pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak.
Banyaknya perempuan yang menjadi korban keganasan laki-laki menjadi bukti bahwa sudah tidak ada lagi tempat yang aman untuk kaum perempuan.
Bahkan, rumah dan orang terdekat pun tidak lagi dapat menjadi pelindung.
Dari beberapa kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap perempuan pelakunya adalah orang yang terdekat, entah itu pacar, teman, paman maupun ayah.
Lalu di mana lagi perempuan bisa meminta perlindungan?
Kasus ini mirip dengan kasus Vina Cirebon yang sampai saat ini masih membuat bingung masyarakat.
Anehnya mengapa mereka tidak mengambil pelajaran? Malah mencontoh dan meniru perbuatan biadab ini.
Apakah sudah hilang akal sehat?
Ya benar, mereka sudah kehilangan akal sehat akibat terlalu sering menonton video porno.
Banyak hal negatif yang ditimbulkan jika seseorang sudah kecanduan menonton film porno, beberapa di antaranya adalah kerusakan otak dan menjadi gampang emosi.
Mudahnya mengakses situs porno, terbatasnya pendidikan agama, akidah yang lemah, kurangnya pengawasan orang tua, tidak pedulinya masyarakat terhadap orang lain, serta abainya negara dalam mengurus rakyat menjadi faktor penyebab kerusakan pada generasi muda.
Pemerintah sebagai penguasa atas negeri ini saja tidak mampu menutup situs pornografi.
Padahal, setidaknya ini bisa menjadi salah satu solusi agar masyarakat tidak mengakses situs tersebut.
Pemerintah masih bergeming meski sudah banyak jatuh korban akibat kecanduan video porno ini. Entah harus menunggu sampai berapa banyak lagi korban.
Ini semua sesungguhnya akibat dari sistem batil yang dipakai negara ini, yaitu sistem kapitalisme sekularisme.