BACA JUGA:Panda, Hewan Imut Menggemaskan dengan 15 Fakta Unik yang Tak Banyak Orang Tahu
Namun, jika laba-laba pada umumnya sudah cukup untuk membuat banyak orang ketakutan, maka laba-laba Goblin (Oonopidae) mungkin bisa membuat ketakutan itu berlipat ganda.
Laba-laba Goblin adalah salah satu spesies yang dapat berkembang biak secara parthenogenesis.
Dengan ukuran tubuh hanya sekitar 1 hingga 3 milimeter, laba-laba Goblin adalah makhluk yang sangat kecil dan sulit dilihat dengan mata telanjang.
Pertama kali ditemukan di Iran, spesies ini kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Eropa.
Yang membuat laba-laba Goblin menarik adalah bahwa tidak pernah ditemukan adanya laba-laba Goblin jantan di alam liar, yang membuat para ilmuwan menduga kuat bahwa spesies ini berkembang biak secara parthenogenesis.
Dalam dunia ilmiah, fakta bahwa laba-laba Goblin betina mampu berkembang biak tanpa bantuan pejantan menjadi salah satu misteri yang masih perlu diteliti lebih dalam.
Selain itu, hal ini juga membuka diskusi lebih luas tentang bagaimana parthenogenesis mungkin terjadi pada spesies laba-laba lainnya.
2. Ular Boa Constrictor
Ular adalah salah satu kelompok hewan yang memiliki reputasi mampu bertahan hidup dalam berbagai kondisi lingkungan.
Salah satu spesies ular yang mencatatkan sejarah di dunia herpetologi adalah Ular Boa Constrictor.
Pada tahun 2010, dunia dikejutkan dengan berita bahwa ular Boa constrictor betina di sebuah kandang berhasil melahirkan dua anak tanpa adanya kontak dengan pejantan.
Fenomena ini menjadi sorotan karena meskipun parthenogenesis telah diamati pada beberapa spesies ular, ini adalah pertama kalinya peristiwa semacam itu dilaporkan pada spesies Boa constrictor.
Para ilmuwan berpendapat bahwa kondisi lingkungan yang ekstrem atau ketidakmampuan untuk menemukan pasangan jantan mungkin mendorong ular betina untuk beralih ke parthenogenesis sebagai upaya terakhir untuk melanjutkan keturunan mereka.
Penemuan ini menambah daftar panjang spesies ular yang mampu bereproduksi tanpa keterlibatan pejantan, membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang adaptasi evolusioner yang menakjubkan ini.
3. Kalkun