- Perubahan Iklim: Perubahan iklim global juga berdampak pada habitat kuskus mata biru.
Peningkatan suhu dan perubahan pola curah hujan dapat mempengaruhi ketersediaan makanan dan tempat tinggal bagi kuskus ini, memperburuk keadaan yang sudah genting.
- Penyakit: Meskipun tidak banyak diketahui tentang penyakit yang mempengaruhi kuskus mata biru.
Interaksi dengan manusia dan hewan domestik dapat membawa patogen baru ke populasi kuskus, yang bisa berakibat fatal mengingat kekurangan perawatan medis yang tepat di habitat alami mereka.
4. Status Konservasi
Kuskus mata biru dikategorikan sebagai hewan yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Populasi mereka terus menurun, dan tanpa intervensi yang efektif, hewan ini mungkin akan punah dalam beberapa dekade mendatang.
Status ini mendorong berbagai pihak untuk mengambil langkah-langkah konservasi yang lebih serius.
5. Upaya Konservasi
Upaya untuk melindungi kuskus mata biru melibatkan berbagai strategi yang mencakup perlindungan habitat, pengawasan populasi, serta edukasi dan keterlibatan masyarakat lokal.
Berikut beberapa upaya konservasi yang dilakukan:
- Perlindungan Habitat: Salah satu langkah terpenting dalam melestarikan kuskus mata biru adalah melindungi hutan-hutan tempat mereka tinggal.
Ini melibatkan penetapan kawasan lindung, serta pengawasan terhadap aktivitas pembalakan liar dan perburuan.
Upaya ini juga mencakup rehabilitasi hutan yang telah rusak, dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.
- Penangkaran: Program penangkaran juga menjadi salah satu metode untuk meningkatkan populasi kuskus mata biru.
Melalui penangkaran, individu kuskus dapat dilindungi dari ancaman di alam liar, serta membantu mengembangkan populasi baru yang dapat dilepasliarkan kembali ke habitat alami mereka.